TUMBUHAN OBAT
TUMBUHAN OBAT
KHASIAT, KANDUNGAN KIMIA DAN KEGUNAANYA
ALANG-ALANG (Imperata Cylindrica L.)
Tanaman ini termasuk familia Poaceae. Nama daerah : rih ( batak ), alalang ( Minangkabau ), lioh (Lampung), neleleng laku ( Aceh ), kieurih (Sunda), alang-alang (Jawa), lalang (Madura), rii (Flores), re (Sumbawa), halalang (Kalimantan), kalepip (Irian).
Deskripsi: Habitus semak, menahun, tinggi 1-1,5 m, batang lunak, bulat, pendek, beruas-ruas pada tiap buku terdapat rambut, putih keunguan, daun tunggal, lanset, tepi rata, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 16-30 cm, benang sari dua, kepala sari putih atau ungu, tangkai putik dua; Buah buni, bulat telur, berbulu kuning, Biji bulat, coklat; Akar serabut, putih kotor.
Kandungan kimia akar mengandung saponin dan tannin, sedangkan daun mengandung polifenol.
Kegunaan: melancarkan air seni, mengobati kencing batu, hipertensi akibat sakit ginjal, radang paru - paru, asma, mimisan, prostat, diare, keputihan.
BAWANG MERAH (Allium cepa L.)
Tanaman ini termasuk familia Liliaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh semusim di tanah yang banyak mendapat sinar matahari. Dapat dikembangkan melalui umbinya.
Kandungan kimia flavonglikosida, sulfur.
Kegunaan mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi, kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis, melancarkan air seni pada anak disertai demam.
BAWANG PUTIH (Alivum sativum L.)
Tanaman ini termasuk familia Liliceae. Tumbuhan ini tumbuh semusim. Bisa dikembangkan melalui umbinya.
Kandungan kimia minyak atsiri, saponon, flovonoida, polifenol, kalium, saltivine, diallysulfide.
Kegunaan mengobati hipertensi, sakit kepala, flu, disentri, batuk rejan dan bronchitis, borok, luka kena benda tajam berkarat, cacingan, nyeri haid, migrain, perut kembung, bisul yang baru tumbuh, maag, masuk angin, mengeluarkan serpihan kaca/kayu/duri, cantengan, asma, gigitan serangga beracun.
BANDOTAN (Ageratum conyzoides)
Tanaman termasuk familia Compositae. Tempat tumbuhnya dari 1 sampai 2100 meter dpl. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air. Pengembang biakannya dapat dilakukan dengan penyebaran biji.
Nama daerah: babandotan (Sunda), bandotan (Melayu/Jawa), wedusan (Jawa Tengah).
Deskripsi: Habitus herba, 1 tahun, tinggi 10-120 cm, batang tegak atau terbaring, Daun tunggal, bulat telur, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, hijau, Bunga majemuk, diketiak daun, bentuk malairata, panjang 6-8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu, Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, kumarine, eugenol 5% dan HCN.
Kegunaan : disentri, mencret, luka (obat luar), penurun panas.
BELIMBING WULUH (Averhoa bilimbi L.)
Belimbing wuluh termasuk familia Oxalidaceae. Tumbuh diketinggian 500-an meter dpl. Berkembang biak lewat biji atau cangkok.
Deskripsi: Habitus pohon, tinggi 5-10 cm; Batang tegak, bercabang, permukaan kasar, banyak benjolan, hijau kotor. Daun majemuk, anak daun 25-45 helai, bulat telur, ujung meruncing, panjang 7-10 cm, lebar 1-3 cm, hijau muda, hijau; Bunga majemuk, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, panjang 5-20 cm, kelopak 6 mm, ungu; Buah buni, bulat panjang 4-6 cm, hijau kekuningan; Akar tunggang, coklat kehitaman.
BELUNTAS (Plucea indicca Less)
Tanaman termasuk familia Asteraceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Pengembang biakannya dengan setek.
Deskripsi; Habitus perdu, tinggi 1-1,5 m; Batang berkayu, bulat, tegak, bercabang; Daun tunggal, bulat telur, panjang 3,8-6,4 cm, lebar 4 cm, hijau muda, hijau; Bunga majemuk, putik bentuk jarum, panjang 5 mm, hitam kecoklatan, kepala sari ungu; Akar tunggang, bercabang putih kotor.
Nama daerah: beluntas, luntas ( Jawa ), baluntas ( Madura ), baruntas ( Sunda ), lamutasa ( Makassar ), lenabou (Timor), bunga tanaman pagar (Nias).
Kandungan kimia: alkaloida, flavonoida, tanin, minyak atsiri, asam chlorogenik, natrium, kalium, alumunium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Kegunaan: obat demam, bau badan dan bau mulut, pegal linu, keputihan, nyeri pinggang dan pinggul, rematik, sakit perut, nyeri haid, gangguan pencernaan pada anak.
BENGLE (Zingiber casumunar)
Tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Tumbuh pada ketinggian 1300 dpl. Berkembang biak melalui rimpang yang bertunas.
Nama daerah: mungle (Aceh), bengle (Gayo, Jawa Tengah), bungle (Batak), banlai (Minangkabau), kunyit bolai (Melayu),gundre boli (Nias), panglai (Sunda), pandiang (Madura), banggele (Bali), bangles (Dayak), unil makei (Ambon), bangle (Ternate).
Deskripsi: Habitus herba, semusim, tegak, tinggi 1-1,5 m; Batang hijau; Daun tungal, lonjong tipis, ujung runcing, tepi rata, berbulu, panjang 23-35 cm, lebar 20-25 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, diujung batang, panjang 6-10 cm, lebar 4-6 cm, ujung persegi, hijau kemerah-merahan; Akar serabut, putih kotor.
Kegunaan: obat sakit perut, asma rematik, cacing gelang dan kremi, demam bagi perempuan yang baru melahirkan.
BROTOWALI (Tinospora crispa miers. Hook. F. & Thems)
Tanaman termasuk familia Menispermaceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Pengembangbiakannya dengan stek.
Nama daerah: bratawali (Melayu), andawali (Sunda), brotowali (Jateng), antawali (Bali).
Deskripsi: Habitus semak, memanjat, Batang bulat, berkayu, permukaan benjol-benjol, bercabang, hijau; Daun tunggal, bentuk jantung, ujung runcing, panjang 7-12 cm, lebar 7-11 cm, bertangkai hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, terletak pada batang, kelopak tiga, bulat telur, kecil, mahkota enam, bentuk benang, bulat telur, hijau, benang sari enam, tangkai hijau muda, kepala sari kuning, hijau muda; Akar tunggang, puith kotor.
Kandungan kimia: alkaloida, tannin flavonoida, zat pahit pkroretin, alkaloid berberina.
Kegunaan: obat luka, koreng, kudis, gatal-gatal, penambah nafsu makan, malaria, demam, hepatitis, diabetes, rematik.
CABE JAWA ( Piper retrofractum Vahl.)
Tanaman termasuk familia piperaceae. Cocok ditanam pada tanah yang tidak lembab dan porus ( banyak mengandung pasir). Tumbuh diketinggian 0-600 meter dpl. Pengembang biakannya melalui stek atau lewat biji.
Nama daerah: lada panjang, cabai panjang (Sumatera), cabe jamu, cabean, cabe sula (Jawa), cabi jamo, cabi ongu, dan cabi solah (Madura).
Deskripsi: Habitus semak, menjalar, panjang 12 m; Batang bulat, berkayu, membelit beruas, hijau; Daun tunggal, lonjong, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik - bintik, panjang 8,5-20 cm, lebar 3-7 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk bulir , tangkai panjang 0,5-2 cm, benang sari dua-tiga pendek, kuning, putik 2-3 buah, hijau kekuningan; Buah lonjong, masih muda hijau setelah tua merah; Akar tunggang, putih pucat.
Kandungan kimia: buah, daun dan batang mengandung alkaloida, saponin dan polifenol, disampin g itu buah juga mengandung minyak atsiri, zat pedas piperine, palmitic acids, tetrahidropipericacids, 1-undecylenyl-3, 4-methylenedioxy benzene, piperidine, n-isobutil-decatrans-2trans-4-dienamiode, dan sesamin.
Kegunaan: obat kuat, membersihkan rahim sehabis melahirkan, batuk, pencernaan terganggu, bronchitis, ayan, demam setelah melahirkan,menguatkan paru-paru, lambung, jantung, liver, sakit gigi.
CAMCAO (Cyclea barbata)
Tanaman termasuk familia Menispermaeae. Tumbuh didataran rendah di bawah 800 meter dpl. Pengembang biakannya melalui akar.
Nama daerah: camcauh (Sunda), camcao (Jawa), cincau (Melayu).
Deskripsi: Habitus perdu, merambat, tinggi 6 m; Batang berkayu, bulat, terdapat tonjolan bekas daun, hijau; Daun tunggal, bulat, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berbulu, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, kelopak bentuk corong hijau, mahkota kecil, berbibir empat, putih; Buah kecil, diameter 1 mm, hijau keputih-putihan; Akar tunggang, coklat.
Kandungan kimia: Ada sejenis karbohydrat yang bersifat menyerap air sehingga bisa berbentuk masa seperti agar-agar. Apabila diremas - remas dalam air juga ada zat lemak, alkaloid sikelin, kardioplegikum,tetradine,
Isotntradine dan dimetil tentradine. Daun dan akar mengandung saponin dan flavonoida, daun juga mengandung polifenol; akar juga mengandung alkaloida.
Kegunaan: obat radang lambung, tipus, penurun panas, demam, sakit perut, hipertensi, keracunan makan udang.
DADAP AYAM (Erythrina orentalis)
Tanaman termasuk familia Leguminocae. Tumbuh pada ketinggian 2100 meter dpl. Banyak tumbuh di tanah terbuka berpasir agak lembab. Berkembang biak melalui stek atau biji.
Nama daerah: galala itama ( Melayu ), dadap blendung ( Sunda ), dadap ayam ( Jawa ), theuktheuk (Madura), dalundung (Bali), ngolala datatoka (Halmahera), galala kokolu (Ternate), lola kahori (Tidore).
Deskripsi: Habitus pohon, tinggi sekitar 25 m; Batang berkayu, berduri, kulit kayu mudah mengelupas, hijau keputih-putihan; Daun majemuk, anak daun tiga, bulat telur, panjang 20-30 cm, lebar 4-10 cm, tangkai panjang 10-15 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, tangkai pendek, kelopak bentuk corong, mahkota panjang 8 cm, bentuk kupu-kupu, benang sari sepuluh, panjang 5-7 cm, kuning, putik satu, merah; Buah polong, berambut, panjang 10-30 cm, muda hijau tua coklat; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: alkaloid beracun antara lain: hypaforin, erysidin, erysovin, erysomin, erthrin yang bersifat mendepresi susunan saraf pusat. Juga terdapat saponin,glukosidasianida (masing-masing batang dan daunnya). Daun dan kulit batang juga mengandung alkaloida.
Kegunaan: obat demam, asma,diare, disentri, kencing mengandung darah, penyakit kulit, anak sulit tidur, luka digigit ular, sakit gigi.
DAUN DEWA (Gynura procumbens back.)
Tanaman termasuk familia Asteraceae ( Compositeae ). Tumbuh liar dibeberapa kawasan hutan di Indonesia. Berkembang biak dengan umbi, tunas anakan dan stek.
Nama daerah: beluntas cina (Sumatera), tigel kio (Jawa).
Deskripsi: Habitus semak, semusim, tinggi 10-25 cm; Batang lunak, penampang bulat, berambut halus, membentuk umbi, ungu kehijauan; Daun tunggal, bulat telur, tersebar mengelilingi batang, tangkai pendek, berbulu lebat, pertulangan menyirip, permukaan atas hijau,permukaan bawah ungu,bentuk bongkol, berbulu, tangkai 20-30 cm, kelopak hijau berbentuk cawan, mahkota 1-1,5 cm, benang sari kuning, bentuk jarum, biji bentuk jarum, panjang 0,5 cm, coklat, akar serabut kuning muda.
Kandungan kimia: alkaloida, flavonoida, saponin, minyak atsiri, tannin.
Kegunaan: luka terpukul, cegah sakit jantung, rematik, kutil, bisul.
DELIMA PUTIH (Punicagranatum L.)
Tanaman termasuk familia Punicaceae. Nama daerah: glima ( Aceh ),glimao mekah ( Gayo ), dalimo ( Batak ), delima (Melayu),dhalima (Madura), jeliman (Sasak-Nusa Tenggara), lekokase (Timor).
Deskripsi: Habitus perdu, tinggi 2-5 m; Batang berkayu, bulat, bercabang, berduri, muda coklat setelah tua hijau kotor; Daun tunggal, berbentuk lanset, panjang 1-8 cm, lebar 5-15 mm, tulang menyirip, permukaan mengkilap, hijau; Bunga tunggal, diujung cabang, tangkai pendek, kelopak berlekatan, mahkota membulat, tangkai sari melengkung, kuning, putik putih, merah atau kuning; Biji keras, bulat, kecil, merah; Akar tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan kimia; Akar, buah, bunga, kulit batang dan kulit buah mengandung saposin dan flavonoida. Akar juga mengandung polifeol, sedang kulit bata, bunga dan buah juga mengandung tannin.
Kegunaan: obat sariawan, keputihan, cacingan pada anak, diare, muntaber pada anak, menurunkan berat badan, gangguan pencernaan, perut kembung, mencegah masuk angin.
DAUN UNGU (Graptophylum pictum Griff)
Tanaman termasuk familia Acanthaceae. Tumbuh liar di daratan rendah.
Nama daerah: pudin ( Sumatera ), daun ungu ( Jateng ), handeuleum (Sunda), keraton (Madura), temon (Bali), kadi-kadi (Ternate), dongo-dongo (Tidore).
Deskripsi: Habitus perdu, tinggi 2 m; Batang berkayu, permukaan licin, ungu kehijauan; Daun tunggal, bulat telur, permukaan atas mengkilap, panjang 15-25 cm, lebar 5-11 cm, ungu; Bunga majemuk, diujung batang, kelopak berlekatan, bagian ujung berbagi lima, ungu, benang sari empat, melekat pada mahkota, tangkai sari ungu, kepala sari ungu kehitaman; Buah kotak lonjong, ungu kecoklatan; Biji bulat, putih; Akar tunggang, coklat muda.
Kandungan kimia: daun mengandung saponin, alavonoida, zat tannin, alkaloida, sitosterol, glikosida.
Kegunaan: obat perut sembelit, ambeien, bisul, demam karena perut kotor, batu empedu, melancarkan haid, bengkak karena terpukul, rematikdan wasir.
GANDARUSA (Justica gendarusa)
Deskripsi: Habitus perdu, tegak, tinggi 1,5 m, batang berkayu, bercabang, coklat; Daun tunggal, lanset, panjang 3 - 6,2 cm, lebar 1,5 - 3,5 cm, hijau tua; Bunga majemuk, panjang 3 – 12 cm, putik ungu, kepala sari kuning, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, ungu; Buah bentuk ganda, berbiji empat, licin, masih muda hijau, setelah tua hitam; Biji kecil, keras, coklat; Akar tunggang, coklat muda.
Nama daerah: besi besi (Aceh), gondoruso (Jateng), hendarusa (Sunda), gliandarusa (Madura), gandarisa (Nusa Tenggara), puli (Ternate).
Kandungan kimia: daun mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: obat pegal linu, pening, haid tidak teratur.
ILER (Coleus atropurpreus L. )
Tanaman ini termasuk familia Lamiaceae. Yang berkhasiat adalah daunnya yang berwarna merah kehitaman. Berkembang biak melalui batang.
Deskripsi: Habitus semak, semusim, tinggi 1,5 m; Batang lunak segi empat, daun tunggal, bulat telur, ujung meruncing, tepi rata, panjang 7-11 cm, lebar 5-7 cm, panjang tangkai 3 cm, ungu; Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, mahkota berbentuk bibir, ungu keputih-putihan, kelopak bentuk corong, hijau muda, benang sari dua, putih, putik kecil; Buah kotak, bulat, masih muda hijau, setelah tua coklat; Biji kecil, pipih, mengkilap, hitam; Akar tunggang, kuning keputih-putihan.
Nama daerah: sigresing ( Batak ), adong - adong ( Palembang ), jawer kotok ( Sunda ), iler ( Jawa ), serewung (Minahasa), ati ati (Bugis).
Kandungan kimia: daun dan akar mengandung saponin, flavonoida, polifenol,minyak atsiri, karvakrol, eugenol, etil salisilat, lendir.
Kegunaan: obat wasir,radang telinga, demam nifas, ambeien, sembelit pada penderita ambeien,sembelit, bisul, luka/borok, perut mules, haid terlambat, haid tidak teratur, membersihkan darah haid, mata merah.
JAGUNG (Zea mays L.)
Tanaman ini termasuk familia Poaceae. Nama daerah: jagong (Aceh, Batak, Ambon, Sunda),jagung (Jateng, Bali, Nusa Tenggara), jhahung (Madura).
Deskripsi: Habitus berumpun, tinggi sekitar 1,5; Batang bulat,tidak bercabang; Daun tunggal, berpelepah, bulat panjang, panjang 35-100 cm, hijau.
Kandungan kimia: biji mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, polifenol, kalium, thiamin dan fosfor.
Kegunaan: obat ginjal, hipertensi, diabetes, melancarkan ASI, melancarkan air seni, cacar air, diare, dll.
JAHE (Zingiber officinale Rosc.)
Tanaman ini termasuk familia Zingiberaceae. Nama daerah: halia (Aceh), jahe (Sunda), jhai (Madura), cipakan ( Bali ), sipados ( Kutai ), hai ( Dayak ), melito ( Gorontalo ), lala ( Makassar, Aru), sire (Ambon), lea (Flores), gara (Tidore), galaka (Ternate).
Deskripsi: Habitus serba, semusim, tegak, tinggi 40-50 cm, batang semu, beralur, membentuk rimpang, hijau; Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, hijau tua; Akar serabut, putih kotor.
Kandungan kimia: minyak atsiri, flavonoida, polifenol.
Kegunaan: obat masuk angin, batuk, sakit kepala/migraine, rematik, nyeri pinggang, nyeri punggung, mabuk perjalanan, mual eksem, panu terkilir, borok, digigit ular, digigit serangga, cacing gelang dll.
JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
Tanaman termasuk familia Mirtaceae. Nama daerah: glime breueh ( Aceh ), jambu paratugala ( Makassar ), jambu paratukala (Bugis), lutu hatu (Ambon), gewaya (Halmahera), jambu klutuk (Jateng).
Deskripsi: Habitus perdu, tinggi 5-10 m; Batang berkayu, bulat, kulit licin, coklat kehijauan; Daun tunggal, bulat telur, berhadapan, panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, pertulangan menyirip, hijau; Bunga tunggal, diketiak daun, bertangkai, kelopak bentuk corong, panjang 7-10 mm, benang sari pipih, putih, putik bulat, kecil putih, putih kekuningan; Akar tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan kimia: daun mengandung tannin, eugenol ( minyak atsiri ), minyak lemak, damar, zat samak, triterpinoid, asam apfel. Sedang buahnya mengandung asam amino ( triptofan, lisin ), kalsium, fosfor, besi belerang,vitamin A, B1 dan C.
Kegunaan: obat diare, maag, luka, sariawan, keputihan, perut kembung pada anak, sakit kulit, diabetes,beser, luka berdarah atau borok disekitar tulang, kencing manis, ambeien, kembung pada anak.
JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia)
Tanaman ini termasuk familia Rutaceae. Tumbuh di daerah terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Pengembang biakannya dapat dilakukan dengan penyemaian biji atau bibit cangkokan.
Deskripsi: Habitus perdu, tinggi sekitar 3,5 meter; Batang berkayu, bulat, berduri, putih kehijauan; Daun majemuk, elips atau bulat telur, pangkal membulat, ujung tumpul, tepi beringgit, panjang 2,5-9 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, tangkai 5-25 mm, bersayap, hijau; Bunga majemuk atau tunggal, diketiak daun atau diujung batang, diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bentuk mangkok, berbunga empat sampai lima, diameter 0,4-0,7 cm, putih kekuningan, benang sari 0,5-0,9 cm, tangkai sari kuning, bakal buah bulat, hijau kekuningan, tangkai putik silindris, kepala putik bulat, tebal, kuning, mahkota 4-5, bulat telur atau lanset, panjang 0,7-1,25 cm, masih muda hijau setelah tua kuning; Akar tunggang, bulat putih kekuningan.
Kandungan kimia: buah mengandung saponin dan flavonoida disamping minyak atsiri, linalin asetat, geranil astat, asam sitrat, vitamin C, kalsium, fosfor, vitamin B1, zat besi, fellandren, sitral.
Kegunaan: obat batuk, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing, suara serak, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, kepala pusing tiba - tiba, ketombe, flu, demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, anyang-anyangan, mimisan.
JINTEN HITAM (Nigella Sativa L.)
Tanaman ini termasuk familia Ranunculaceae. Banyak tumbuh liar di tanah yang kering yang banyak mendapat sinar matahari. Nama daerah: black cumin (Inggris), jinten ireng (Jawa).
Deskripsi: Habitus semak, semusim, tinggi sekitar 30 cm; Batang tegak, lunak, beralur, hijau kemerahan; Daun tunggal, lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi beringgit, pertulangan menyirip, hijau, Bunga majemuk, bentuk karang, benang sari banyak, tangkai sari dan kepala sari kuning, mahkota bentuk corong, putih kekuningan; Buah polong, bulat panjang coklat kehitaman; Biji kecil, bulat, hitam; Akar tunggang, coklat.
Kandungan kimia: minyak atsiri, minyak lemak, saponin, polifenol, melatin, zat pahit nigelin, nigelon, timokenon.
Kegunaan: obat radang pada selaput lendir mata, keputihan pada gadis remaja, obat cacing.
KAKI KUDA (Centellaasiatica)
Tanaman ini termasuk familia Umbelliferae. Tumbu di dataran rendah sampai ketinggian 2500 meter dpl. Pengembangbiakanya dengan cara stek.
Nama daerah: pegagan, gagan (Jawa), antanan (Sunda), pegaga kuda (Melayu), kerok batok (Jateng), gan gagan (Madura), taidah (Bali), wisu wisu (Makassar), cipubalaeo (Bugis), sarowati (Halmahera), dogauke (Irian).
Deskripsi: Habitus herba, tahunan, menjalar panjang sekitar 10 m; Daun tunggal, bentuk ginjal, diameter 1-7 cm, pertulangan menyiirip, tangkai 1-5 cm, lebar sekitar 8 mm, biru muda; Buah pipih, berlekuk dua, ungu
kecoklatan; Akar tunggang, bulat, putih.
Kandungan kimia: daun mengandung alkaloida, saponin, ilavorioida, polifenol, villarine ( yaitu suatu senyawa antilepra dan sipilis), vitamin B dalam jumlah yang agak banyak, mucilage, pectin, resin, gula dan juga asiaticoside ( suatu senyawa heteroside ) yang berkhasiat untuk mempercepat penyembuhan luka. Tumbuhan ini juga kaya akan mineral seperti garam-garam, kalium, magnesium, kalsium, besi.
Kegunaan: obat disentri, sakit perut, radang usus, batuk sariawan (obat kumur), peluruh air seni, obat luka-luka kulit, lepra, sipilis, penurun panas, penambah nafsu makan.
KAMBOJA (Plumeria acuminata)
Tanaman termasuk familia Apocynaceae. Banyak tumbuh di pekuburan,Tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dpl. Pengembang biakannya dengan stek. Nama daerah: samboja / semboja /kanboja (Jawa), kamoja (Sunda).
Deskripsi: Habitus pohon, tegak, tinggi sekitar 6 m; Batang berkayu, bulat, bergetah, percabangan simpodial, hijau pucat; Daun tungal, lanset, tersebar, di ujung cabang, pangkal dan ujung meruncing, tepi rata atau bergelombang, panjang sekitar 14-30 cm, tangkai panjang 2,5-7 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, tangkai panjang 15-20 cm, berbulu, putih, mahkota bentuk bintang, panjang 3 - 4,5 cm, lebar 2,5 - 3,5 cm, berambut merah; Buah bulat panjang, meruncing, panjang 16-20 cm, penapang sekitar 2,5 cm, coklat kehitaman; Biji bulat, pipih, coklat kehitaman, Akar tunggang, putih.
Kandungan kimia: daun getah dan kulit akar mengandung flavonoida, polifwenol, fuvoplumierin (mencegah pertumbuhan bakteri), minyak menguap antara lain geraniol, farnesol, sitronellol, fenetilalkohol dan linallol. juga terdapat saponin, zat pahit dan dammar. Di samping itu daun juga mengandung alkaloida.
Kegunaan: obat patek (frambosia), pecah-pecah pada telapak kaki, borok, koreng, sakit gigi, mempercepat pecahnya bisul, daun dan akarnya sebagai obat lumpuh (dengan cara direndam.)
KAPULAGA (Armomum cardamomum Wild)
Tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Nama daerah: pelaga puwar ( Minangkabau ), palago ( Sunda ), kapulaga (Melayu, Jawa, Madura, Makassar), kapulagha (Bali), gandimong (Bugis).
Deskripsi: Habitus semak, rumput-rumputan, tahunan, tinggi sekitar 1,5 m; Batang semu, bulat, membantu anakan, hijau; Daun tunggal, tersebar, lanset, ujung runcing, panjang 25-35 cm, lebar 10-12 cm, pertulangan menyirip, hijau; Bunga majemuk, bentuk tongkol, di pangkal batang, kelopak panjang sekitar 12,5 mm, berbulu, hijau, benang sari 1,25 mm, putih atau putih kekuningan; Buah kotak, bulat, putih; Biji kecil, hitam; Akar serabut, putih kotor.
Kandungan kimia: buah dan rimpang mengandung saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, alfaborneol, betakamfer.
Kegunaan: obat batuk anak-anak dan dewasa, perut kembung mual, radang tenggorokan, bau mulut, perut mulas karena kedinginan.
KATUK (Sauropus androginus [L] Merr.)
Tanaman termasuk familia Euphorbiaceae. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 120 meter dpl. Pengembangbiakannya dengan stek.
Nama daerah: cekop manis ( Melayu ), simani ( Minangkabau), nasi nasi (Sibolga), katuk (Sunda), katu (Jateng), kerakur (Madura).
Deskripsi: Habitus perdu, tingg i 2,5-5 m; Batang berkayu, bekas daun nampak jelas, tegak, masih muda hijau, setelah tua coklat kehijauan, Daun majemuk, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 1,5-6 cm, lebar 1,3-5 cm, pertulangan menyirip, bertangkai pendek, hijau; Bunga majemuk, bentuk payung, di ketiak daun mahkota bulat telur, ungu, kepala putik tiga, bentuk ginjal, benang sari satu atau lebih,tangkai 5-10 mm, bakal buah menampang, ungu; Buah buni, bulat, beruang tiga berdiameter sekitar 1,5 mm, hijau keputihan; Biji bulat, tiap buah berisi tiga biji, keras, putih; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: daun dan akar mengandung saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: obat bisul, borok, memperbanyak ASI, susah buang air kecil, sembelit, demam.
KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.)
Tanaman ini termasuk familia Papilonaceae (Leguminoceae). Nama daerah: kedele (Melayu, Sunda, Jawa, Bali), khadele (Madura), lebui bawad (Sasak-Nusa Tenggara).
Deskripsi: Habitus semak, semusim, tinggi 20-60 cm; Batang persegi, berkayu, berambut, bercabang, hijau keputih - putihan; Daun majemuk, menyirip ginjal, bulat telur, ujung tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang 2-5 m, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip,hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, kelopak 5-7 mm, berambut, bertaju sempit, runcingan hijau, mahkota panjang 6-7 mm, ungu, benang sari bentuk jarum, bakal buah berambut lebat, kuning kecoklatan; Biji bulat telur, kuning keputih - puithan; Akar tunggang, putih kekuning-kuningan.
Kandungan kimia: biji mengandung saponin, flavonoida, tannin, zat besi, kalsium, vitamin A , B, B1, B2, B12, lesitin, linoleat, oleat, arakhidat, zat mutagenik, serat genistein.
Kegunaan: obat diabetes, hipertensi, batuk edema, ginjal, rematik, anemia, mencegah serangan jantung, anti kanker/tumor, hepatitis, diare.
KEJI BELING (Hemigraphis colorata)
Termasuk familia Achantaceae. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl. Tumbuh liar di lading-ladang, semak-semak atau tempat terbuka lainnya. Meskipun berbunga sepanjang tahun, tumbuhan ini jarang menghasilkan buah, itulah sebabnya ia dikembangkan dengan cara stek.
Nama daerah: keci beling, sambaing geteh (Jawa), remek daging, reundeu beureum (Sunda), lire (Ternate).
Deskripsi: Habitus semak, tinggi 1-2 m; Batang beruas, bulat,berbulu kasar, percabangan monopodial, hijau; Daun tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau; Bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bentuk corong, berambut, ungu, kelopak berambut pendek, ungu, benang sari empat, putih, kuning; Buah bulat, coklat; Biji bulat kecil, pipih coklat; Akar tunggang, coklat muda.
Kandungan kimia: daun mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, polilenoid, banyak mineral seperti kalium. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin dan glikosida.
Kegunaan: obat disentri, diare, batu ginjal, penyakit kulit, peluruh air seni.
KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L.)
Tanaman ini termasuk familia Palmae. Kandungan kimia: akar, daun dan daging buah mengandung saponin, ilavonoida, polifenol, tannin, glukosa, sakarosa, fruktosa, sukrosa mineral, asam amino.
Kegunaan: obat keracunan, penurun panas, panas dalam, kencing batu, kolera, rambut rontok, demam karena gigitan serangga, nyeri menjelang haid, alergi karena cuaca, sukar tidur, cacing kremi, mencegah uban.
KEMBANG SEPATU (Hibisca rosa sinensis)
Tanaman ini termasuk familia Malavaceae. Banyak ditanam di halaman sebagai tanaman hias atau pagar hidup. Pengembangbiakannya dengan stek atau cangkok lebih sering dilakukan orang dari pada dengan biji.
Nama Daerah: bungong roja (Aceh), bunga-bunga (Batak karo), soma-soma (Nias), bekeju (Mentawai), bunga rebong (Madura),kembang wera (Sunda), waribang (Bali), bunga bisu (Bugis), ubu-ubu (Ternate), bala bunga (Tidore).
Deskripsi: Habitus perdu, tahunan, tinggi sekitar 3 m; Batang bulat berkayu, masih muda hijau setelah tua putih kotor; Daun tunggal, beringgit, ujung runcing,pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm,hijau; Bunga tunggal, bentuk terompet, diketiak daun, kelopak berbentuk lonceng, berbunga lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari 15-20 daun mahkota, merah muda, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah; Buah kecil, lonjong, diameter sekitar 4 mm, muda putih tua coklat; Biji pipih, putih; Akar tunggang, coklat muda.
Kandungan kimia: bunganya mengandung hibisetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung Ca-oksalat, peroksidase,lemak dan protein.
Kegunaan: obat sakit panas, batuk, sariawan, demam pada anak-anak, bronchitis, gondok, sakit kepala.
KENCUR ( Kaemferia galangal L.)
Tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Pengembangbiakannya melalui rimpang.
Nama lain: tekur (Aceh), kaciwer (Batak), cakue (Minang), cikur (Sunda), sikor (Kalimantan), cekuh (Bali), cekuru (Makassar), asauli (Ambon), ukap (Irian).
Kandungan kimia: minyak atsiri borneol, methyl-p-curamic acid, cinnamicacid ethyl ester, pentadecane, cinna micaldehide, camphene, saponin, flavonoida, polifenol.
Kegunaan: obat tetanus, keracunan tempe busuk, muntah - muntah, keracunan jamur, kembung, sakit perut, batuk asmatis, bengkak, jerawat, nyeri haid, masuk angin, migraine, pilek, pegel linu.
KUMIS KUCING (Orthosipon aristatus Bl. Miq. )
Tanaman termasuk familia Labiateae. Nama daerah: Remujung (Jateng).
Tanaman termasuk familia Labiateae. Nama daerah: Remujung (Jateng).
Deskripsi: Habitus semak, tahunan, tinggi 50-150 cm; Batang berkayu, segi empat, beruas, bercabang, coklat kehijauan, Daun tunggal, bulat telur, panjang 7-10 cm, tepi bergerigi, tipis hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, di ujung ranting dan cabang, kelopak berlekatan, berbunga empat, hijau, benang sari empat, kepalasari ungu, putik satu, putih,mahkota bentuk bibir, putih; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: alkaloida, polifenol, flavonoida, ortosifonim,garam kalium, saponin, tannin.
Kegunaan: obat batu ginjal, nyeri buang air seni, rematik, sakit pinggang, radang ginjal, demam, masuk angin, hipertensi , diabetes, encok.
KUNYIT (Curcuma Domestica Vall.)
Tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Nama daerah: kunir (Jateng), kunyir (Sunda), temo koneng (Madura), kunit (Banjar), koneh (Flores), kunyi (Makassar), alawaha (Gorontalo), unin (Ambon), garaci (Ternate).
Deskripsi: Habitus semak, tinggi sekitar 70 cm; Batang semu, tegak, memanjang, helai daun 3-8, panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm, hijau pucat; Akar serabut, coklat muda.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida, polifenol, kurkumin, minyak atsiri.
Kegunaan: obat maag, demam, batuk, diare, sembelit, eksim, gatal - gatal, jerawat, keputihan, anyang - anyan gan, diabetes, amandel, borok, anemia.
LANDEP (Baleria Prioritis L.)
Tanaman termasuk familia Achantaceae. Tumbuh di dataran rendah sampai 400 meter di atas permukaan laut. Biasa ditanam untuk pagar. Berkembang biak melalui biji atau stek batang
Deskripsi: Habitus semak, tinggi 1,5 m, batang berkayu, segi empat, hijau; Daun tunggal, berhadapan, elips sampai lanset, berhadapan, ujung runcing, panjang 2-18 cm, pertulangan menyirip, hijau; Bunga tunggal, berhadapan, diketiak daun, lanset panjang 1-2 cm, kelopak sekitar 1,5 cm, benang sari dua, tangkai putih bentuk jarum, mahkota bertaju lima, elips, memanjang, kuning; Buah kotak, bulat telur, ujung agak lancip, keras, hijau; Biji bulat telur, pipih, mengkilat seperti beludru, coklat; Akar tunggang, bulat, coklat kotor.
Kandungan kimia: daun dan akar mengandung saponin, flavonoida, garam, kalium, silikat, sedang akarnya mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Kegunaan: obat luka, kurap, panu, rematik, sakit pinggang, sakit kepala, sakit gigi, gusi nyeri dan berdarah, demam, sakit perut, kencing sedikit, encok.
LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum)
Tanaman ini termasuk familia Zingiberaceae. Nama daerah: lempuyang wangi ( Melayu, Jateng), lemouyang room (Madura).
Deskripsi: Habitus semak, tinggi sekitar 75 cm, Batang lunak, bulat, membentuk rimpang, hijau; Daun tunggal, berseling, pertulangan menyirip, panjang sekitar 20 cm, hijau kemerah - merahan; Buah bulat telur, panjang sekitar 12 mm, diameter 8 mm, merah; Biji bulat, panjang, diameter 4 mm; Akar serabut, putih kotor.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida, tannin, minyak atsiri, zerumbon, limonene.
Kegunaan: obat kaki bengkaka habis melahirkan, ambeien, menambah nafsu makan, anemia, gatal - gatal, cacingan.
MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium Merr.)
Tanaman termasuk familia Araliaceae. Tumbuh di ketinggian antara 1-200 meter di atas permukaan laut. Penge mbangbiakannya dengan stek batang.
Nama daerah: mamanukan ( Sunda), mangkokan (Jawa), puring (Madura), ranido, ndari (Nusa Tenggara), daun mangkok ( Manado ), mangko-mangko (Makassar), daun koin, daun papeda (Ambon), tapak leman (Sibolga).
Deskripsi: Habitus perdu, tahunan, tinggi 1-1,5 m; Batang berkayu, bercabang, bulat berlekuk, tepi bergerigi, hijau; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: daun mengandung alkaloida, flavonoida, saponin, polifenol, kalsium oksalat, peroksidase, amygdalin, fosfor, besi, lemak, protein, vitamin A, B1 dan C.
Kegunaan: obat radang payudara, pembengkakan payudara disertai bendungan ASI, luka, sukar kencing, ramb ut rontok.
MASOYI (Massoia aromatic Bec.)
Nama daerah: mangsoi (Sunda), masoyi, masogi (Jawa), masoji (Madura).
Deskripsi: Habitus pohon, tinggi 5-15 m; Batang tegak, bulat percabangan simpodial, permukaan kasar, coklat; Daun tunggal, terbesar, lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 5-10 cm, lebar 3-6 cm, tangkai pendek hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, diketiak daun, kelopak bentuk cawan, ujung bercangap, kecil, benang sari jumlah banyak, halus, kepala putik 2-3, mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, putih; Buah buni, bulat telur, panjang 5-8 mm, muda hijau, tua ungu; Biji bulat telur, keras, putih; Akar tunggang, kuning kotor.
Kandungan kimia: kulit dan batang mengandung flavonoida, polifenol, sedang kulit batang mengandung minyak atsiri.
Kegunaan: obat kepala pening, keputihan, kejang perut, penurun panas, jamu pasca persalinan, pengharum.
MAWAR (Rosa chinensis JACQ.)
Tumbuhan ini umumnya ditanam sebagai tanaman hias, tumbuh di atas ketinggian 200-1800 dpl. Berbunga pada bulan Mei sampai September. Bagian yang digunakan obat adalah bunga, daun dan akar baik dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.
Kandungan kimia: akar dan daun mengandung saponin, kardenalin dan tannin. Sedangkan bunga mengandung flavonoida dan polifenol.
Kegunaan: obat nyeri haid, haid tidak teratur, radang sendi.
MELATI (Jasminum smbac Ait.)
Tanaman ini termasuk familia Oleaceae. Nama daerah: meulu ( Aceh ), melati ( Jateng ), manduru (Sulawesi Utara), menuh (Bali), manuru (Maluku).
Kandungan kimia: minyak atsiri, saponin, ilavonoida, polifenol, jasmin, metil-pentenil-siklopentenon, indol, benzyl,livallacetaat.
Kegunaan: obat bau badan, demam, sakit kepala, bengkak akibat gigitan serangga, jerawat, menghentikan ASI, susah tidur, mata merah/belekan.
MENGKUDU (Morinda Citrifolia L.)
Tanaman termasuk familia Rubiaceae.Nama daerah: pace (Jateng), cangkudu (Sunda), kuduk (Madura), bakudu (Batak), keumudu (Aceh), mangkudu (Dayak), aikombo (Sumba).
Kandungan kimia:daun dan buah mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, antrakinon, polifenol, metil asetil ester, senyawa moridon, senyawa soranjidiol.
Kegunaan: obat hipertensi, cacing gelang, ketombe, melancarkan air seni, diabetes, batuk, radang usus, diare pada anak, kulit bersisik, hepatitis, eksim, encok, pegal linu, masuk angin, radang tenggorokan, amandel.
MENIRAN (Phillantus urinaria L.)
Nama daerah: meniran abang (Jawa), gassau ma dugi (Ternate), dukung anak (Sumatera Utara).
Deskripsi: semak, semusim, tinggi sekitar 25 cm, Batang tegak, bulat, licin, bercabang, hijau kemerahan; Bunga tunggal, bulat, diketiak daun, tangkai pendek, putih; Buah bulat, beruang tiga, hijau keunguan; Biji bentuk
ginjal, keras, coklat; Akar tunggang, puith.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: peluruh air seni, obat ginjal, kencing nanah, demam, mencret.
MENTIMUN (Cucumis sativus)
Tanaman ini termasuk familia Cucurbitaceae. Kandungan kimia: saponin, flavonoida, polifenol, asam malonat, vitamin E, kukurbitasin C.
Kegunaan: obat diare pada anak, hipertensi, jerawat, mencegah penyakit ginjal, disentri, demam, sariawan, tifus, radang ginjal.
NANGKA BELANDA (Annona muricata)
Tanaman termasuk familia Annonaceae. Pengembangbiakkannya dari bijinya.
Nama daerah: nangka londo ( Jateng ), durio olandra ( Nias ), durian batawi ( Minangkabau), durian belanda (Melayu), sirkaya belanda (Makassar), naka walamda (Ternate).
Kandungan kimia: buah mengandung protein, kalsium, fosfor dan vitamin A juga vitamin C; Batang dan daun mengandung fitosterol, tannin, Ca-oksalat, alkaloid murisine, saponin, flavonoida.
Kegunaan: anti kejang, peluruh keringat, disentri, mempercepat pecahnya bisul, sumber vitamin C.
ORANG-ARING (Eclipta alba Hassk.)
Nama daerah: Habitus herba, tinggi 10-80 cm; Batang bulat, bercabang, berambut putih, ungu; Daun tunggal, bulat telur, berseling, berhadapan, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bergerigi, panjang 2-3,5 cm, lebar 5-10 mm, pertulangan menyirip, permukaan berambut, hijau; Bunga majemuk, bentuk bongkol, diameter sekitar 4 mm, diketiak daun dan diujung batang, tangkai sekitar 4 cm, silindris, kelopak bentuk corong, hijau; Mahkota terdiri dari lima daun, kepala benang sari kuning, putik putih, kuning; Buah bulat telur, diameter sekitar 1 mm, hitam; Biji bentuk jarum, panjang 2 mm, hitam; Akar tunggang, putih.
Kandungan kimia: daun mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: penyubur rambut, obat sakit gigi, sesak nafas, kurap.
PANDAN WANGI (Pandanus amarillfolius Roxb.)
Tanaman termasuk familia Pandanaceae. Tumbuh di daerah pantai sampai ketinggian 500 meter dpl. Berkembang biak melalui tunas.
Kandungan kimia: alkaloida, saponin, flavonoida,tannin, polifenol dan zat warna.
Kegunaan: lemah syaraf, rematik, pegal linu, gelisah, rambut rontok, menghitamkan rambut, ketombe, penambah nafsu makan.
PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.)
Nama daerah: daun biji kacang (Sumatera), nanangkan (Sunda), gendong anak (Jakarta), kaksekakan (Madura, Ternate).
Deskripsi: Habitus herba, 1 tahun, tinggi sekitar 50 cm, Batang lunak, beruas, penampang bulat, berbulu, bergetah putih, hijau kecoklatan; Daun tunggal, berhadapan, lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bergerigi, permukaan berbulu, pertulangan menyirip, panjang 5-50 mm, tangkai 2-4 mm, hijau keunguan; Bunga majemuk, tum buh di ketiak daun, hijau kemerahan; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: daun dan akar mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Kegunaan: obat batuk, peluruh air seni, sariawan.
PEPAYA (Carica papaya L.)
Tanaman termasuk familia Caricaceae. Bisa tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl. Dikembangbiakkan melalui biji.
Kandungan kimia: enzim pepain, alkaloid karpaina, psudo karpaina, glikkosid, karposid, saponin, betakarotene, pectin, d-galaktosa, I-arabinosa, papain, papayotimin papain, vitokinose, glucoside cacirin, karpain, papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, siklotransferase.
Kegunaan: kulit melepuh karena panas, malaria dan demam, digigit ular berbisa, uban, cacing gelang, jengko lan, sariawan, sembelit, meningkatkan nafsu makan, flu, mencegah demam nifas, melancarkan air seni, hipert ensi, keputihan, diare, jerawat, melancarkan haid, melancarkan ASI, digigit serangga berbisa, luka bakar, mengeluarkan pecahan kaca, kutil, luka kecil, tumit pecah-pecah, sakit gigi.
PINANG (Areca catechu L.)
Deskripsi: Habitus pohon, tinggi sekitar 25 m; Batang berkayu, tegak, hijau kecoklatan; Daun majemuk, panjang 80 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, hijau; Buah buni, bulat telur, merah jingga; Biji satu, bulat telur, kuning kecoklatan; Akar serabut, kuning kotor.
Kandungan kimia: biji mengandung alkaloida, saponin dan flavonoida.
Kegunaan: biji sebagai obat cacing, luka baru, batuk, peluruh haid, pelangsing tubuh,peluruh air seni, urus-urus.
SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Tanaman termasuk familia Acanthaceae. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 dpl. Berkembang biak melalui biji.
Nama daerah: sambilata (Melayu), sambiloto (Jateng), ki oray (Sunda), pepaitan (Maluku).
Deskripsi: habitus herba, semusim, tinggi 50 cm; Batang berkayu, pangkal bulat, muda segi empat tua bulat, hijau; Daun tunggal, bulat telur, panjang 5 cm, lebar 1,5 cm, hijau; Bunga majemuk, bertandan, di ketiak daun dan di ujung cabang, kelopak lanset, pangkal berlekatan, hijau, benang sari dua, bulat panjang, kepala sari bulat, ungu, putik pendek, kepala putik ungu kecoklatan, mahkota lonjong, ujung pecah menjadi empat, bagian dalam putik bernoda ungu, bagian luar berambut, merah; Buah bulat panjang, ujung runcing, tengah beralur, muda hijau tua hitam; Biji kecil, bulat, muda putih kotor tua coklat; Akar tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: tifus, TBC, paru-paru, batuk rejan, kencing nanah, demam, penyakit kulit, diabetes, radang telinga, masuk angin, penambah nafsu makan, hidung berlendir, sakit gigi, obat tetes telinga.
SELEDRI (Apium graveolens L.)
Tanaman termasuk familia Apiaceae. Nama daerah: saladri (Sunda), seledri (Jateng, Melayu).
Kandungan kimia: minyak atsiri ( aliin dan alisin), saponin, polifenol dan flavonoida.
Kegunaan: hipertensi rematik, penyubur rambut, wajah berminyak, asma, masuk angin, mual.
SEMBUNG (Blumea balsamifera [L.] DC.)
Tanaman ini termasuk familia Asteraceae. Tumbuh di tanah yang agak berpasir atau yang agak basah sampai ketinggian 2200 meter dpl. Berkembang biak melalui biji atau pemisahan tunas.
Nama daerah: sembung (Melayu, Jawa, Bali), sembung utan (Sunda), kemandin (Madura).
Deskripsi: Habitus perdu, tinggi 2-3 m; Batang tegak, bulat, bagian atas berbulu lebat, aromatis, hijau kotor; Daun tunggal, tersebar, berbulu, pangkal dan ujung meruncing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 25-40 cm, lebar 10-20 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, dan di ujung batang, mahkota putih kekuningan; Buah kotak, keras, berambut, putih kecoklatan; Biji pipih, putih; Akar tunggang, puyih kotor.
Kandungan kimia: daun dan kulit batang mengandung alkaloida, minyak atsiri (ngaikamfer), saponin, polifenol, zat bergetah (kapur barus), borneol, sineol, limonene, asam palmitin, Myristin, alkoholsesquiterpen,dimetileter
klorasetofenon, tannin, pirokatechin, glukosida.
Kegunaan: obat diare, haid tak teratur, perut kembung, nyeri haid, rematik sendi, demam, penambah nafsu makan, batuk, peluruh keringat, anti nyamuk.
SERAI (Cymbopogon nardus)
Tanaman termasuk familia Poaceae. Menyukai tanah dekat air, gembur. Pengembang biakannya melalui tunas.
Nama daerah: sereh, sere (Jawa), sange (Batak), serai betawi (Minangkabau), sarae ( Lampung ), belangkak, senggalau, salai (Kalimantan), see (Bali), nau sina, bu muke (Nusa Tenggara), sare (Sulawesi), serai (Ambon), lauwariso (Seram).
Deskripsi: Habitus rumput, tahunan, tinggi 50-100 cm; Batang beruas-ruas, pendek, putih; Daun tunggal, lanset, panjang 25-75 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan sejajar, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, bulir kecil, benang sari berlepasan, putik muncul dari sisi, putih; Buah bulat panjang, puith kekuningan.
Kandungan kimia: daun dan akar mengandung minyak atsiri ( geramiol, citronelal, eugenol-metil eter, sitral, dipenten, eugenol, kadinen, kadinol dan limonene), saponin, flavonoida, polifenol.
Kegunaan: obat pegal-pegal, batuk nyeri/ngilu, sakit kepala, nyeri lambung, diare, peluruh keringat,penghangat
badan, obat kumur.
SIRIH (Piper betle L.)
Tanaman ini termasuk familia Poaceae. Dikembangbiakkan melaui stek batangnya yang sudah agak tua yang terdiri dari 4-6 ruas. Semaikan di tempat yang teduh. Biarkan tumbuh subur sebelum dipindahkan ke pekarangan.
Nama daerah: ranub (Aceh), seureuh (Sunda), suruh (Jateng), base (Bali), gies (Halmahera).
Kandungan kimia: minyak atsiri, hidroksivacikol, kavicol, kevibetol, allypirokatekol, kalvakrol, eugenol, methyl ether, p-cymene, cineole, caryophyllene, cadinene, estragol, tgerpenena, sesquiterpena, fenil propane, tannin, diastase, gula, pati.
Kegunaan: menghilangkan bau badan, mimisan, koreng, gatal - gatal, pembersih mata, bau mulut, sariawan, mengurangi jerawat, penguat gigi, bisul, batuk.
SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata Pers.)
Tanaman termasuk familia crassulaceae. Tumbuh mulaiketinggian 100-800 meter dpl. Pengembangbiakkannya melalui daun. Berbunga pada bulan April-Agustus.
Nama daerah: cakar itek (Sunda), didingan banen (Aceh), daun sejuk, sepohori (Palembang), ceker beber, sosor bebek (Melayu).
Deskripsi: tegak, tinggi 30-125 cm; Batang bulat, persegi, bergerigi, berlekatan dengan tangkai daun, hijau; Daun majemuk, lonjong atau lanset, berbunga 3, panjang 5-10 cm, lebar 2-3 cm, tebal, permukaan halus, hijau tepi merah; Bunga majemuk, di ujung batang, kelopak bentuk tabung, benang sari 5, putik satu, warna kuning; Buah bumbung, bulat telur, panjang 3-8 mm, hijau; Biji bulat, kecil, jumlah banyak halus, coklat; Akar serabut, puith kotor.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida, polifenol, asam lemon, asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaemferol-3-glukoside, tannin dan bryo phyllin.
Kegunaan: obat bisul, demam, sakit kepala, ambeien, kepala pusing, radang lambung, muntah darah, rematik, wasir, disentri, diare, koreng, memar, radang payudara, radang amandel, kencing terasa nyeri.
TAPAK DARA (Catharanthus roseus [L.], G. Don, Vinca Rosea L.)
Termasuk familia Apocynaceae. Banyak ditanam orang sebagai tanaman hias. Dikembangbiakkannya melalui biji, stek batang, atau akar.
Nama daerah: rutu-rutu, rumput jalang (Sumatera), kembang sari cina, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, cakar ayam, tai lantunan (Jawa), tapak lima (Bali), tapak liman ( Melayu ), sindapor (Sulawesi), usia (Maluku).
Deskripsi: Habitus semak, tahunan, tegak, tinggi 20-100 cm; Batang bulat berkayu, bercabang, hijau; Daun tunggal, silang berhadapan, bulat telur, mengkilat, tangkai panjang 2-6 cm, lebar 1-3 cm, hijau; Bunga tunggal, di ketiak daun, bentuk terompet, kelopak bertaju lima, runcing, benang sari lima, kepala sari kuning, tangkai putik putih,m erah; Buah kotak, bentuk pipih, muda hijau tua coklat; Biji keras, coklat, Akar tunggang, putih.
Kandungan kimia: anti kanker yaitu alkaloid seperti; vincaleukol, blastine, leurocristine, leurosin, vinkadiolin, leurosidin, katarantin. Alkaloid yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) seperti; leurosin, katarantin, locherin, tetrahidroalstonin, vindolin, vindolinin. Akarnya mengandung alkaloid, saponin,flavonoida,
tannin.
Kegunaan: obat darah tinggi, diabetes, leukemia limfositik akult, luka tersiram air panas.
TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val.)
Deskripsi: Habitus semak, semusim, tegak, tinggi sekitar 1 m; Batang semu, terdiri dari pelepah daun, tegak, permukaan licin, membentuk rimpang, hijau muda; Daun tunggal, permukaan licin, ujung dan pangkal runcing, panjang 40-50 cm, lebar 15-18 cm, hijau muda; Bunga majemuk, berambut halus, panjang 15-40 cm, kelopak hijau muda , pangkal meruncing, ujung membulat, mahkota hijau muda, Akar serabut, kuning kotor.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida dan minyak atsiri.
Kegunaan: menghaluskan kulit, obat cacing pada anak.
TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata Roxb.S.)
Tanaman termasuk familia Poaceae. Banyak tumbuh terutama ditanah liat. Berkembang biak melalui mata tunas yang dapat disemai atau dengan memindahkan anak.
Nama daerah: temu kunci ( Minangkabau ), konce (Madura), tamu konci (Makassar), dumu kunci (Makassar), tumu konci (Ambon).
Deskripsi: Habitus herba, semusim,tinggi sekitar 50 cm; Batang semu, membentuk rimpang, kuning keputihan; Daun tunggal, lanset, panjang 12-50 cm, lebar 5-11 cm, hijau; Bunga mejemuk, bertandan atau bulir, melekat pada tandan; Akar serabut, putih kekuningan.
Kandungan kimia: minyak atsiri ( sineol, kamfer, d-borneol, d-pinen sesquiterpene, zingiberen, kurkumin, zedoarin), pati, saponin dan flavonoida.
Kegunaan: obat sariawan, sukar kencing, perut kembung pada anak, kurap, cacing gelang, memperbanyak ASI dan penyegar tubuh setelah persalinan.
TEMU LAWAK (Curcuma xanthorriza)
Temu lawak termasuk familia Zingiberaceae. Tumbuh diketinggian antara 5-750 meter dpl.Pengembangbiakkan
nya melalui rimpang. Nama daerah: temu lawak (Melayu), koneng gede (Sunda), temo latah (Madura).
Kandungan kimia: minyak atsiri, kurkumin, glucosidal, phellandrene, turmerol, myrcene, xanthorrizol, isofurano
germacreene, ptolyetycarbinol, tepung, saponin, flavonoida.
Kegunaan: maag, perbanyak ASI, susah buang air besar, sariawan, haid berbau, pembersih darah,eksim,kuning/
lever, badan capek, hepatitis, asma, ginjal, bisul, kolesterol, penambah nafsu makan, bau badan, batuk.
WARU (Hibiscus tiliaceus L.)
Tanaman termasuk familia Malvaceae. Tumbuh di pantai. Nama daerah: waru laut (Sunda),waru lengis(Jateng),
wau (Bima), bou (Nias), tobe (Mentawai), moloeahu (Gorontalo), halu (Ambon).
Deskripsi: Habitus pohon, tinggi sekitar 15 m; Batang berkayu, bulat, bercabang, coklat; Daun tunggal, bulat, berkelenjar, hijau keabu-abuan; Bunga tunggal, bertaju 8-11, kelopak panjang sekitar 2,5 cm, mahkota lepas, panjang 5-7 cm, kuning dengan noda ungu pada pangkal dalam; Buah bulat telur, berbulu lebat, panjang sekitar 3 cm, coklat; Biji kecil, coklat muda; Akar tunggang, putih kekuningan.
Kandungan kimia:saponin, flavonoida, polifenol, zat musilago, zat emollient, protein dan tannin.
Kegunaan: obat batuk, peluruh sir seni, bisul, demam, penyubur rambut, demam.
WORTEL (Daucus carota L.)
Tanaman ini termasuk familia Apiceae (Umbelliferae). Kandungan kimia: beta karoten,minyak atsiri, limonene, pirolidina, alkaloid daukina (bau seperti nikotina), dausina dan daukosterina.
Kegunaan: obat hipertensi, rabun senja, mata minus, demam pada anak, cacingan, luka bakar, batuk, nyerihaid, sembeli, menghaluskan wajah.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda