Minggu, 20 Maret 2011

TUMBUHAN OBAT

TUMBUHAN OBAT

 KHASIAT, KANDUNGAN KIMIA DAN KEGUNAANYA

ALANG-ALANG (Imperata Cylindrica L.)

Tanaman  ini  termasuk  familia  Poaceae. Nama  daerah : rih ( batak ), alalang ( Minangkabau ), lioh (Lampung), neleleng  laku ( Aceh ), kieurih (Sunda),  alang-alang (Jawa), lalang (Madura), rii (Flores), re (Sumbawa), halalang (Kalimantan), kalepip (Irian).
Deskripsi: Habitus  semak, menahun, tinggi  1-1,5 m, batang  lunak, bulat, pendek, beruas-ruas  pada  tiap  buku terdapat rambut, putih keunguan, daun tunggal, lanset, tepi rata, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 16-30  cm, benang  sari  dua, kepala  sari  putih  atau  ungu, tangkai  putik  dua; Buah  buni, bulat  telur, berbulu kuning, Biji bulat, coklat; Akar serabut, putih kotor.
Kandungan kimia akar mengandung saponin dan tannin, sedangkan daun mengandung polifenol.
Kegunaan: melancarkan  air  seni, mengobati  kencing  batu, hipertensi  akibat  sakit  ginjal, radang  paru - paru, asma, mimisan, prostat, diare, keputihan.
BAWANG MERAH (Allium cepa L.)
Tanaman  ini  termasuk  familia  Liliaceae. Tumbuhan   ini   banyak   tumbuh   semusim   di  tanah  yang   banyak mendapat sinar matahari. Dapat dikembangkan melalui umbinya.
Kandungan kimia flavonglikosida, sulfur.
Kegunaan  mengobati  demam  pada  anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi, kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis, melancarkan air seni pada anak disertai demam.


BAWANG PUTIH (Alivum sativum L.)
Tanaman  ini  termasuk  familia  Liliceae. Tumbuhan  ini tumbuh semusim. Bisa dikembangkan melalui umbinya.
Kandungan kimia minyak atsiri, saponon, flovonoida, polifenol, kalium, saltivine, diallysulfide.
Kegunaan  mengobati  hipertensi, sakit  kepala, flu, disentri, batuk rejan dan bronchitis, borok, luka kena benda tajam  berkarat, cacingan, nyeri  haid, migrain, perut  kembung,  bisul  yang  baru  tumbuh, maag, masuk  angin, mengeluarkan serpihan kaca/kayu/duri, cantengan, asma, gigitan serangga beracun.
BANDOTAN (Ageratum conyzoides)
 Tanaman termasuk familia Compositae. Tempat tumbuhnya  dari  1 sampai 2100 meter dpl. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak  belukar, halaman  kebun, tepi  jalan, tanggul, dan tepi air. Pengembang biakannya dapat dilakukan dengan penyebaran biji.
Nama daerah: babandotan (Sunda), bandotan (Melayu/Jawa), wedusan (Jawa Tengah).
Deskripsi: Habitus  herba, 1  tahun, tinggi  10-120 cm, batang  tegak  atau  terbaring, Daun  tunggal, bulat  telur, panjang  3-4  cm, lebar  1-2,5 cm, hijau, Bunga   majemuk, diketiak   daun, bentuk   malairata, panjang  6-8  mm, tangkai  berambut, kelopak  berbulu, hijau, mahkota   bentuk   lonceng, putih  atau  ungu, Akar  tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, kumarine, eugenol 5% dan HCN.
Kegunaan : disentri, mencret, luka (obat luar), penurun panas.



BELIMBING WULUH (Averhoa bilimbi L.)
Belimbing  wuluh  termasuk  familia  Oxalidaceae. Tumbuh  diketinggian   500-an  meter  dpl. Berkembang  biak lewat biji atau cangkok.
Deskripsi: Habitus  pohon, tinggi  5-10 cm; Batang  tegak, bercabang, permukaan  kasar, banyak  benjolan, hijau kotor. Daun  majemuk, anak  daun 25-45 helai, bulat   telur, ujung   meruncing, panjang  7-10 cm, lebar  1-3 cm, hijau  muda, hijau; Bunga majemuk, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, panjang 5-20 cm, kelopak 6 mm, ungu; Buah buni, bulat panjang 4-6 cm, hijau kekuningan; Akar tunggang, coklat kehitaman.

BELUNTAS (Plucea indicca Less)
Tanaman  termasuk  familia  Asteraceae. Tumbuh   pada   ketinggian  1000  meter  dpl. Pengembang  biakannya dengan setek.
Deskripsi; Habitus  perdu, tinggi  1-1,5  m; Batang  berkayu, bulat, tegak, bercabang; Daun  tunggal, bulat  telur, panjang  3,8-6,4 cm, lebar  4 cm, hijau  muda, hijau; Bunga  majemuk, putik bentuk jarum, panjang 5 mm, hitam kecoklatan, kepala sari ungu; Akar tunggang, bercabang putih kotor.
Nama daerah: beluntas, luntas ( Jawa ), baluntas ( Madura ), baruntas ( Sunda ), lamutasa ( Makassar ), lenabou (Timor), bunga tanaman pagar (Nias).
Kandungan  kimia: alkaloida,  flavonoida, tanin, minyak  atsiri, asam   chlorogenik, natrium, kalium, alumunium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Kegunaan: obat  demam, bau badan dan bau mulut, pegal linu, keputihan, nyeri pinggang dan pinggul, rematik, sakit perut, nyeri haid, gangguan pencernaan pada anak.
BENGLE (Zingiber casumunar) 
Tanaman  termasuk  familia   Zingiberaceae. Tumbuh   pada   ketinggian   1300  dpl. Berkembang   biak   melalui rimpang yang bertunas.
Nama  daerah: mungle  (Aceh), bengle  (Gayo, Jawa Tengah), bungle (Batak), banlai (Minangkabau), kunyit bolai (Melayu),gundre  boli (Nias), panglai  (Sunda), pandiang  (Madura), banggele  (Bali), bangles (Dayak), unil makei (Ambon), bangle (Ternate).
Deskripsi:   Habitus  herba,  semusim,  tegak, tinggi   1-1,5  m; Batang   hijau; Daun   tungal, lonjong   tipis, ujung runcing, tepi  rata, berbulu, panjang  23-35 cm, lebar 20-25 cm, hijau; Bunga  majemuk, bentuk  tandan, diujung batang, panjang 6-10 cm, lebar  4-6 cm, ujung persegi, hijau kemerah-merahan; Akar serabut, putih kotor.
Kegunaan: obat  sakit  perut, asma  rematik, cacing  gelang  dan   kremi, demam   bagi   perempuan   yang   baru melahirkan.
BROTOWALI (Tinospora crispa miers.  Hook. F. & Thems)
 Tanaman termasuk familia Menispermaceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Pengembangbiakannya dengan stek.
Nama daerah: bratawali (Melayu), andawali (Sunda), brotowali (Jateng), antawali (Bali).
Deskripsi: Habitus  semak, memanjat, Batang  bulat, berkayu, permukaan benjol-benjol, bercabang, hijau; Daun tunggal, bentuk  jantung, ujung  runcing, panjang  7-12  cm, lebar  7-11  cm, bertangkai  hijau; Bunga  majemuk, bentuk  tandan, terletak  pada  batang, kelopak  tiga, bulat  telur,  kecil, mahkota  enam, bentuk   benang, bulat telur, hijau, benang  sari  enam, tangkai hijau muda, kepala sari kuning, hijau muda; Akar tunggang, puith kotor.
Kandungan kimia: alkaloida, tannin flavonoida, zat pahit pkroretin, alkaloid berberina.
Kegunaan: obat  luka, koreng, kudis, gatal-gatal, penambah  nafsu  makan, malaria, demam, hepatitis, diabetes, rematik.
CABE JAWA ( Piper retrofractum Vahl.) 
Tanaman  termasuk  familia  piperaceae. Cocok  ditanam  pada  tanah  yang  tidak  lembab  dan   porus ( banyak mengandung pasir). Tumbuh diketinggian 0-600 meter dpl. Pengembang biakannya melalui stek atau lewat biji.
Nama  daerah: lada  panjang, cabai  panjang (Sumatera), cabe  jamu,  cabean, cabe  sula (Jawa), cabi  jamo, cabi ongu, dan cabi solah (Madura).
Deskripsi: Habitus  semak,  menjalar,  panjang  12  m;  Batang   bulat,  berkayu,  membelit   beruas,  hijau;  Daun tunggal, lonjong, permukaan  atas  licin, permukaan  bawah  berbintik - bintik, panjang 8,5-20 cm, lebar 3-7 cm, hijau; Bunga  majemuk, bentuk  bulir , tangkai panjang 0,5-2 cm, benang sari dua-tiga pendek, kuning, putik 2-3 buah, hijau kekuningan; Buah lonjong, masih muda hijau setelah tua merah; Akar tunggang, putih pucat.
Kandungan  kimia: buah, daun  dan  batang  mengandung  alkaloida, saponin dan polifenol, disampin g itu buah juga  mengandung  minyak  atsiri, zat  pedas piperine, palmitic acids, tetrahidropipericacids, 1-undecylenyl-3, 4-methylenedioxy benzene, piperidine, n-isobutil-decatrans-2trans-4-dienamiode, dan sesamin.
Kegunaan: obat kuat, membersihkan rahim sehabis melahirkan, batuk, pencernaan terganggu, bronchitis, ayan, demam setelah melahirkan,menguatkan paru-paru, lambung, jantung, liver, sakit gigi.
CAMCAO (Cyclea barbata)
Tanaman  termasuk  familia  Menispermaeae. Tumbuh didataran rendah di bawah 800 meter dpl. Pengembang biakannya melalui akar.
Nama daerah: camcauh (Sunda), camcao (Jawa), cincau (Melayu).
Deskripsi: Habitus  perdu, merambat, tinggi  6  m; Batang  berkayu, bulat, terdapat  tonjolan  bekas daun, hijau; Daun  tunggal, bulat, ujung  runcing, pangkal  tumpul, tepi  rata, berbulu, hijau; Bunga  majemuk, bentuk  malai, kelopak  bentuk  corong  hijau, mahkota  kecil, berbibir empat, putih; Buah kecil, diameter 1 mm, hijau keputih-putihan; Akar tunggang, coklat.
Kandungan kimia: Ada  sejenis  karbohydrat  yang  bersifat  menyerap air sehingga bisa berbentuk masa seperti agar-agar. Apabila  diremas - remas  dalam  air  juga  ada  zat  lemak, alkaloid  sikelin, kardioplegikum,tetradine,
Isotntradine   dan   dimetil   tentradine. Daun   dan   akar   mengandung   saponin   dan    flavonoida, daun   juga mengandung polifenol; akar juga mengandung alkaloida.
Kegunaan: obat  radang  lambung,  tipus,  penurun  panas,  demam,  sakit  perut,  hipertensi, keracunan  makan udang. 
DADAP AYAM (Erythrina orentalis)
Tanaman  termasuk  familia  Leguminocae. Tumbuh  pada  ketinggian  2100 meter dpl. Banyak tumbuh di tanah terbuka berpasir agak lembab. Berkembang biak melalui stek atau biji.
Nama daerah: galala  itama ( Melayu ), dadap  blendung ( Sunda ), dadap  ayam ( Jawa ), theuktheuk  (Madura), dalundung (Bali), ngolala datatoka (Halmahera), galala kokolu (Ternate), lola kahori (Tidore).
Deskripsi: Habitus  pohon, tinggi  sekitar  25  m; Batang  berkayu, berduri, kulit  kayu  mudah mengelupas, hijau keputih-putihan; Daun  majemuk, anak daun tiga, bulat telur, panjang 20-30 cm, lebar 4-10 cm, tangkai panjang 10-15 cm, hijau; Bunga  majemuk, bentuk  tandan, di  ujung  batang, tangkai  pendek, kelopak   bentuk   corong, mahkota  panjang  8  cm, bentuk  kupu-kupu, benang  sari  sepuluh, panjang  5-7 cm, kuning, putik satu, merah; Buah polong, berambut, panjang 10-30 cm, muda hijau tua coklat; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan  kimia: alkaloid  beracun  antara  lain: hypaforin, erysidin, erysovin, erysomin, erthrin  yang  bersifat mendepresi susunan saraf pusat. Juga terdapat saponin,glukosidasianida (masing-masing batang dan daunnya). Daun dan kulit batang juga mengandung alkaloida.
Kegunaan: obat demam, asma,diare, disentri, kencing mengandung  darah, penyakit  kulit, anak sulit tidur, luka digigit ular, sakit gigi.
DAUN DEWA (Gynura procumbens back.)         
Tanaman  termasuk  familia  Asteraceae  ( Compositeae ). Tumbuh liar dibeberapa kawasan hutan di Indonesia. Berkembang biak dengan umbi, tunas anakan dan stek.
Nama daerah: beluntas cina (Sumatera), tigel kio (Jawa).
Deskripsi:   Habitus    semak,  semusim,  tinggi   10-25  cm; Batang   lunak, penampang   bulat, berambut   halus, membentuk  umbi, ungu  kehijauan; Daun  tunggal, bulat  telur, tersebar  mengelilingi   batang, tangkai pendek, berbulu  lebat, pertulangan  menyirip, permukaan  atas hijau,permukaan bawah ungu,bentuk bongkol, berbulu, tangkai  20-30 cm, kelopak  hijau  berbentuk  cawan, mahkota  1-1,5  cm, benang sari kuning, bentuk jarum, biji bentuk jarum, panjang 0,5 cm, coklat, akar serabut kuning muda.
Kandungan kimia: alkaloida, flavonoida, saponin, minyak atsiri, tannin.
Kegunaan: luka terpukul, cegah sakit jantung, rematik, kutil, bisul.
DELIMA PUTIH (Punicagranatum L.)  
Tanaman  termasuk  familia  Punicaceae. Nama  daerah: glima ( Aceh ),glimao  mekah ( Gayo ), dalimo ( Batak ), delima (Melayu),dhalima (Madura), jeliman (Sasak-Nusa Tenggara), lekokase (Timor).
Deskripsi: Habitus  perdu, tinggi  2-5  m; Batang  berkayu, bulat, bercabang, berduri, muda  coklat   setelah   tua hijau  kotor; Daun  tunggal,  berbentuk  lanset,  panjang  1-8 cm,  lebar  5-15  mm, tulang  menyirip, permukaan mengkilap, hijau; Bunga  tunggal, diujung  cabang, tangkai  pendek,  kelopak  berlekatan,  mahkota   membulat, tangkai sari  melengkung, kuning, putik putih, merah atau kuning; Biji keras, bulat, kecil, merah; Akar tunggang, kuning  kecoklatan.
Kandungan  kimia; Akar, buah, bunga, kulit  batang  dan  kulit  buah  mengandung  saposin dan flavonoida. Akar juga mengandung polifeol, sedang kulit bata, bunga dan buah juga mengandung tannin.
Kegunaan: obat  sariawan,  keputihan, cacingan   pada   anak, diare, muntaber   pada   anak, menurunkan  berat badan, gangguan pencernaan, perut kembung, mencegah masuk angin.   
DAUN UNGU (Graptophylum pictum Griff)
Tanaman  termasuk  familia Acanthaceae. Tumbuh liar di daratan rendah.
Nama  daerah: pudin ( Sumatera ), daun  ungu  ( Jateng ), handeuleum (Sunda), keraton (Madura), temon (Bali), kadi-kadi (Ternate), dongo-dongo (Tidore).
Deskripsi: Habitus  perdu, tinggi  2  m; Batang  berkayu,  permukaan  licin, ungu  kehijauan; Daun  tunggal, bulat telur, permukaan  atas  mengkilap, panjang  15-25  cm, lebar  5-11  cm, ungu; Bunga  majemuk, diujung batang, kelopak  berlekatan, bagian  ujung  berbagi  lima, ungu, benang sari empat, melekat pada mahkota, tangkai sari ungu, kepala sari ungu kehitaman; Buah kotak lonjong, ungu kecoklatan; Biji bulat, putih; Akar tunggang, coklat muda.
Kandungan kimia: daun mengandung saponin, alavonoida, zat tannin, alkaloida, sitosterol, glikosida.
Kegunaan: obat  perut  sembelit, ambeien, bisul, demam  karena  perut kotor, batu empedu, melancarkan haid, bengkak karena terpukul, rematikdan wasir.
GANDARUSA (Justica gendarusa)
Deskripsi: Habitus  perdu, tegak, tinggi 1,5 m, batang berkayu, bercabang, coklat; Daun tunggal, lanset, panjang 3 - 6,2  cm, lebar  1,5 - 3,5  cm, hijau  tua; Bunga  majemuk, panjang  3 – 12  cm, putik  ungu, kepala  sari kuning, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, ungu; Buah bentuk ganda, berbiji empat, licin, masih muda hijau, setelah tua hitam; Biji kecil, keras, coklat; Akar tunggang, coklat muda.
Nama daerah: besi besi (Aceh), gondoruso (Jateng), hendarusa (Sunda), gliandarusa  (Madura), gandarisa (Nusa Tenggara), puli (Ternate).
Kandungan kimia: daun mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: obat pegal linu, pening, haid tidak teratur.
ILER (Coleus atropurpreus L. )
Tanaman  ini  termasuk  familia  Lamiaceae. Yang  berkhasiat adalah daunnya yang berwarna merah kehitaman. Berkembang biak melalui batang.
Deskripsi: Habitus  semak, semusim, tinggi  1,5  m; Batang  lunak  segi  empat, daun  tunggal, bulat  telur,  ujung meruncing, tepi  rata, panjang  7-11  cm,  lebar  5-7  cm, panjang  tangkai  3  cm, ungu; Bunga  majemuk, bentuk tandan, di  ujung  batang, mahkota  berbentuk bibir, ungu keputih-putihan, kelopak bentuk corong, hijau muda, benang  sari  dua, putih, putik  kecil; Buah  kotak, bulat, masih  muda  hijau, setelah  tua  coklat; Biji  kecil, pipih, mengkilap, hitam; Akar tunggang, kuning keputih-putihan.
Nama  daerah:  sigresing ( Batak ),  adong - adong ( Palembang ),  jawer  kotok ( Sunda ),  iler ( Jawa ), serewung (Minahasa), ati ati (Bugis).
Kandungan  kimia: daun  dan akar mengandung saponin, flavonoida, polifenol,minyak atsiri, karvakrol, eugenol, etil salisilat, lendir.
Kegunaan: obat wasir,radang telinga, demam nifas, ambeien, sembelit pada penderita ambeien,sembelit, bisul, luka/borok, perut mules, haid terlambat, haid tidak teratur, membersihkan darah haid, mata merah.
JAGUNG (Zea mays L.)    
Tanaman ini termasuk familia Poaceae. Nama daerah: jagong (Aceh, Batak, Ambon, Sunda),jagung (Jateng, Bali, Nusa Tenggara), jhahung (Madura).
Deskripsi: Habitus  berumpun, tinggi sekitar 1,5; Batang bulat,tidak bercabang; Daun tunggal, berpelepah, bulat panjang, panjang 35-100 cm, hijau.
Kandungan  kimia: biji  mengandung  alkaloida, saponin, flavonoida, polifenol, kalium, thiamin  dan  fosfor.
Kegunaan: obat ginjal, hipertensi, diabetes, melancarkan ASI, melancarkan air seni, cacar air, diare, dll.
JAHE (Zingiber officinale Rosc.) 
Tanaman  ini  termasuk  familia  Zingiberaceae. Nama daerah: halia (Aceh), jahe (Sunda), jhai (Madura), cipakan ( Bali ), sipados ( Kutai ), hai ( Dayak ), melito ( Gorontalo ), lala ( Makassar, Aru), sire (Ambon), lea (Flores), gara (Tidore), galaka (Ternate).
Deskripsi: Habitus  serba, semusim, tegak, tinggi  40-50  cm, batang  semu, beralur, membentuk rimpang, hijau; Daun  tunggal, bentuk  lanset, tepi  rata, ujung  runcing, pangkal  tumpul, hijau  tua;  Akar  serabut, putih  kotor.
Kandungan kimia: minyak atsiri, flavonoida, polifenol.
Kegunaan: obat  masuk  angin, batuk, sakit  kepala/migraine, rematik, nyeri  pinggang, nyeri  punggung,  mabuk perjalanan, mual eksem, panu terkilir, borok, digigit ular, digigit serangga, cacing gelang dll.
JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
Tanaman  termasuk   familia  Mirtaceae. Nama  daerah:  glime  breueh ( Aceh ), jambu  paratugala ( Makassar ), jambu paratukala (Bugis), lutu hatu (Ambon), gewaya (Halmahera), jambu klutuk (Jateng).
Deskripsi: Habitus  perdu, tinggi  5-10 m; Batang berkayu, bulat, kulit licin, coklat kehijauan; Daun tunggal, bulat telur, berhadapan, panjang  6-14  cm, lebar  3-6 cm, pertulangan  menyirip, hijau; Bunga tunggal, diketiak daun, bertangkai, kelopak  bentuk  corong, panjang  7-10  mm, benang  sari  pipih, putih, putik bulat, kecil putih, putih kekuningan; Akar tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan   kimia:  daun   mengandung  tannin,  eugenol  ( minyak  atsiri ),  minyak  lemak,  damar,  zat  samak, triterpinoid, asam  apfel. Sedang  buahnya  mengandung  asam   amino  ( triptofan, lisin ),  kalsium,  fosfor,  besi belerang,vitamin A, B1 dan C.
Kegunaan: obat  diare, maag, luka, sariawan, keputihan, perut  kembung  pada anak, sakit kulit, diabetes,beser, luka berdarah atau borok disekitar tulang, kencing manis, ambeien, kembung pada anak.  
JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia)
Tanaman  ini  termasuk  familia  Rutaceae. Tumbuh  di  daerah   terbuka   dengan   sirkulasi    udara   yang   baik. Pengembang biakannya dapat dilakukan dengan penyemaian biji atau bibit cangkokan.
Deskripsi:  Habitus   perdu,  tinggi  sekitar  3,5  meter;  Batang  berkayu,  bulat,  berduri,  putih   kehijauan; Daun majemuk, elips  atau  bulat  telur, pangkal  membulat, ujung  tumpul, tepi beringgit, panjang 2,5-9 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan  menyirip, tangkai  5-25 mm, bersayap, hijau; Bunga majemuk atau tunggal, diketiak daun atau diujung  batang, diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bentuk mangkok, berbunga empat sampai lima, diameter 0,4-0,7 cm, putih  kekuningan, benang  sari  0,5-0,9 cm, tangkai sari kuning, bakal buah bulat, hijau kekuningan, tangkai putik  silindris, kepala  putik  bulat, tebal, kuning, mahkota  4-5, bulat  telur  atau   lanset, panjang  0,7-1,25  cm, masih muda hijau setelah tua kuning; Akar tunggang, bulat putih kekuningan.
Kandungan  kimia: buah  mengandung  saponin  dan  flavonoida  disamping  minyak atsiri, linalin asetat, geranil astat, asam sitrat, vitamin C, kalsium, fosfor, vitamin B1, zat besi, fellandren, sitral.
Kegunaan: obat  batuk, sembelit, ambeien, haid  tak  teratur, difteri,  jerawat,  kepala  pusing,  suara  serak, bau badan, menambah  nafsu  makan, mencegah  rambut  rontok, kepala  pusing  tiba - tiba,  ketombe, flu, demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, anyang-anyangan, mimisan.
JINTEN HITAM (Nigella Sativa L.)
Tanaman  ini termasuk familia Ranunculaceae. Banyak tumbuh liar di tanah yang kering yang banyak mendapat sinar matahari. Nama daerah: black cumin (Inggris), jinten ireng (Jawa).
Deskripsi: Habitus  semak, semusim, tinggi  sekitar  30 cm; Batang tegak, lunak, beralur, hijau kemerahan; Daun tunggal, lonjong, ujung  dan   pangkal   runcing,  tepi  beringgit,  pertulangan  menyirip,  hijau, Bunga  majemuk, bentuk  karang, benang  sari  banyak, tangkai  sari   dan   kepala   sari   kuning, mahkota   bentuk   corong,  putih kekuningan; Buah   polong, bulat   panjang   coklat   kehitaman; Biji   kecil, bulat, hitam;  Akar   tunggang, coklat.
Kandungan  kimia: minyak  atsiri, minyak  lemak, saponin,  polifenol,  melatin,  zat  pahit   nigelin,  nigelon, timokenon.
Kegunaan: obat radang pada selaput lendir mata, keputihan pada gadis remaja, obat cacing.
KAKI KUDA (Centellaasiatica)
Tanaman  ini  termasuk  familia  Umbelliferae. Tumbu  di  dataran  rendah  sampai  ketinggian  2500  meter dpl. Pengembangbiakanya dengan cara stek.
Nama daerah: pegagan, gagan (Jawa), antanan (Sunda), pegaga kuda (Melayu), kerok batok (Jateng), gan gagan (Madura), taidah (Bali), wisu wisu (Makassar), cipubalaeo (Bugis), sarowati (Halmahera), dogauke (Irian).
Deskripsi: Habitus  herba, tahunan, menjalar  panjang  sekitar  10  m; Daun  tunggal, bentuk ginjal, diameter 1-7 cm, pertulangan  menyiirip, tangkai  1-5  cm, lebar  sekitar  8  mm, biru muda; Buah  pipih, berlekuk  dua,   ungu
kecoklatan; Akar tunggang, bulat, putih.
Kandungan  kimia: daun  mengandung  alkaloida, saponin, ilavorioida, polifenol, villarine ( yaitu  suatu  senyawa antilepra  dan  sipilis), vitamin  B  dalam   jumlah   yang   agak   banyak,  mucilage,  pectin,  resin, gula   dan  juga asiaticoside ( suatu  senyawa  heteroside ) yang berkhasiat untuk mempercepat penyembuhan luka. Tumbuhan ini juga kaya akan mineral seperti garam-garam, kalium, magnesium, kalsium, besi.
Kegunaan: obat disentri, sakit perut, radang usus, batuk sariawan (obat kumur), peluruh air seni, obat luka-luka kulit, lepra, sipilis, penurun panas, penambah nafsu makan.
KAMBOJA (Plumeria acuminata)
Tanaman   termasuk    familia  Apocynaceae. Banyak  tumbuh  di  pekuburan,Tumbuh  subur  di  dataran rendah sampai  ketinggian  700  meter  dpl. Pengembang biakannya  dengan  stek. Nama   daerah:  samboja  /  semboja /kanboja (Jawa), kamoja (Sunda).
Deskripsi: Habitus  pohon, tegak, tinggi  sekitar  6  m; Batang  berkayu, bulat, bergetah, percabangan simpodial, hijau  pucat; Daun  tungal, lanset, tersebar, di  ujung  cabang, pangkal   dan   ujung   meruncing, tepi   rata   atau bergelombang, panjang  sekitar  14-30  cm, tangkai   panjang   2,5-7 cm, hijau;  Bunga   majemuk, bentuk  malai, tangkai   panjang  15-20  cm, berbulu, putih, mahkota  bentuk  bintang, panjang  3 - 4,5  cm, lebar  2,5 - 3,5  cm, berambut     merah;  Buah    bulat   panjang,  meruncing, panjang   16-20   cm, penapang   sekitar  2,5 cm, coklat kehitaman; Biji bulat, pipih, coklat kehitaman, Akar tunggang, putih.
Kandungan  kimia: daun  getah  dan  kulit  akar  mengandung  flavonoida, polifwenol, fuvoplumierin (mencegah pertumbuhan  bakteri), minyak  menguap  antara  lain  geraniol, farnesol, sitronellol, fenetilalkohol  dan linallol. juga terdapat saponin, zat pahit dan dammar. Di samping itu daun juga mengandung alkaloida.
Kegunaan:  obat  patek (frambosia), pecah-pecah  pada  telapak   kaki, borok, koreng, sakit   gigi,  mempercepat pecahnya bisul, daun dan akarnya sebagai obat lumpuh (dengan cara direndam.)
KAPULAGA (Armomum cardamomum Wild)
Tanaman   termasuk    familia   Zingiberaceae. Nama   daerah:  pelaga  puwar ( Minangkabau ), palago ( Sunda ), kapulaga (Melayu, Jawa, Madura, Makassar), kapulagha (Bali), gandimong (Bugis).
Deskripsi: Habitus  semak, rumput-rumputan, tahunan, tinggi   sekitar  1,5  m; Batang  semu,  bulat,  membantu anakan, hijau; Daun  tunggal, tersebar, lanset, ujung  runcing, panjang  25-35  cm, lebar  10-12  cm, pertulangan menyirip, hijau; Bunga majemuk, bentuk tongkol, di pangkal batang, kelopak panjang sekitar 12,5 mm, berbulu, hijau, benang   sari  1,25  mm, putih   atau   putih   kekuningan; Buah  kotak, bulat,  putih; Biji  kecil,  hitam; Akar serabut, putih kotor.
Kandungan  kimia: buah  dan  rimpang  mengandung  saponin, flavonoida,  polifenol, minyak atsiri, alfaborneol, betakamfer.
Kegunaan: obat  batuk  anak-anak  dan  dewasa, perut  kembung  mual, radang  tenggorokan, bau  mulut, perut mulas karena kedinginan.  
KATUK (Sauropus androginus [L] Merr.)
Tanaman   termasuk   familia   Euphorbiaceae. Tumbuh   di   dataran   rendah    sampai    ketinggian   120  meter  dpl. Pengembangbiakannya dengan stek.
Nama  daerah: cekop  manis ( Melayu ), simani ( Minangkabau), nasi nasi (Sibolga), katuk (Sunda), katu (Jateng), kerakur (Madura).
Deskripsi: Habitus  perdu, tingg i 2,5-5  m; Batang  berkayu, bekas  daun nampak jelas, tegak, masih muda hijau, setelah  tua coklat kehijauan, Daun majemuk, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 1,5-6 cm, lebar  1,3-5  cm, pertulangan  menyirip,  bertangkai  pendek,  hijau;  Bunga  majemuk,  bentuk  payung, di ketiak daun mahkota bulat telur, ungu, kepala putik tiga, bentuk ginjal, benang sari satu atau lebih,tangkai 5-10 mm, bakal   buah   menampang,   ungu;  Buah   buni, bulat, beruang   tiga   berdiameter   sekitar   1,5  mm, hijau keputihan; Biji bulat, tiap buah berisi tiga biji, keras, putih; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: daun dan akar mengandung saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: obat bisul, borok, memperbanyak ASI, susah buang air kecil, sembelit, demam.
KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.)
Tanaman  ini termasuk familia Papilonaceae (Leguminoceae). Nama daerah: kedele (Melayu, Sunda, Jawa, Bali), khadele (Madura), lebui bawad (Sasak-Nusa Tenggara).
Deskripsi:  Habitus  semak, semusim, tinggi  20-60  cm;  Batang  persegi,  berkayu,  berambut,  bercabang,  hijau keputih - putihan; Daun  majemuk, menyirip  ginjal,  bulat   telur,  ujung  tumpul, tepi  rata,  pangkal  membulat, panjang  2-5  m, lebar  2-4  cm, pertulangan  menyirip,hijau; Bunga  majemuk, bentuk  tandan, kelopak 5-7 mm, berambut, bertaju  sempit, runcingan  hijau, mahkota  panjang  6-7  mm, ungu, benang sari bentuk jarum, bakal buah   berambut   lebat,  kuning  kecoklatan;  Biji  bulat  telur,  kuning  keputih - puithan;  Akar  tunggang,  putih kekuning-kuningan.
Kandungan  kimia:  biji  mengandung  saponin, flavonoida, tannin, zat  besi, kalsium, vitamin  A , B,  B1, B2, B12, lesitin, linoleat, oleat, arakhidat, zat mutagenik, serat genistein.
Kegunaan: obat diabetes, hipertensi, batuk  edema, ginjal, rematik,  anemia, mencegah  serangan  jantung, anti kanker/tumor, hepatitis, diare.
KEJI BELING (Hemigraphis colorata)
Termasuk  familia  Achantaceae. Tumbuh  di  dataran  rendah  sampai  ketinggian  1000  m  dpl. Tumbuh  liar  di lading-ladang, semak-semak  atau  tempat terbuka lainnya. Meskipun berbunga sepanjang tahun, tumbuhan ini jarang menghasilkan buah, itulah sebabnya ia dikembangkan dengan cara stek.
Nama  daerah:  keci  beling, sambaing  geteh  (Jawa), remek  daging, reundeu  beureum  (Sunda), lire  (Ternate).
Deskripsi: Habitus  semak, tinggi  1-2  m; Batang  beruas, bulat,berbulu  kasar, percabangan  monopodial, hijau; Daun tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau; Bunga  majemuk, bentuk  bulir, mahkota  bentuk  corong, berambut,  ungu,  kelopak  berambut pendek, ungu, benang sari empat, putih, kuning; Buah bulat, coklat; Biji bulat kecil, pipih coklat; Akar tunggang, coklat muda.
Kandungan  kimia: daun mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, polilenoid, banyak mineral seperti kalium. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin dan glikosida.
Kegunaan: obat disentri, diare, batu ginjal, penyakit kulit, peluruh air seni.
KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L.)
Tanaman  ini  termasuk  familia  Palmae. Kandungan  kimia: akar, daun  dan  daging buah mengandung saponin, ilavonoida, polifenol, tannin, glukosa, sakarosa, fruktosa, sukrosa mineral, asam amino.
Kegunaan: obat  keracunan, penurun  panas, panas dalam, kencing batu, kolera, rambut rontok, demam karena gigitan serangga, nyeri menjelang haid, alergi karena cuaca, sukar tidur, cacing kremi, mencegah uban.
KEMBANG SEPATU (Hibisca rosa sinensis)
Tanaman ini termasuk familia Malavaceae. Banyak ditanam di halaman sebagai tanaman hias atau pagar hidup. Pengembangbiakannya dengan stek atau cangkok lebih sering dilakukan orang dari pada dengan biji.
Nama  Daerah: bungong  roja (Aceh), bunga-bunga  (Batak karo), soma-soma  (Nias), bekeju (Mentawai), bunga rebong  (Madura),kembang  wera (Sunda), waribang  (Bali), bunga  bisu  (Bugis), ubu-ubu  (Ternate), bala bunga (Tidore).
Deskripsi: Habitus perdu, tahunan, tinggi sekitar 3 m; Batang bulat berkayu, masih muda hijau setelah tua putih kotor;  Daun  tunggal, beringgit, ujung  runcing,pangkal  tumpul, panjang  10-16  cm, lebar 5-11 cm,hijau; Bunga tunggal,  bentuk   terompet,  diketiak   daun,  kelopak   berbentuk   lonceng,  berbunga  lima,  hijau  kekuningan, mahkota  terdiri  dari  15-20  daun  mahkota, merah  muda, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah; Buah  kecil,  lonjong, diameter   sekitar  4  mm,  muda  putih  tua  coklat;  Biji  pipih, putih;  Akar tunggang, coklat muda.
Kandungan  kimia: bunganya  mengandung  hibisetin, sedangkan  batang dan daunnya mengandung Ca-oksalat, peroksidase,lemak dan protein.
Kegunaan: obat sakit panas, batuk, sariawan, demam pada anak-anak, bronchitis, gondok, sakit kepala.
KENCUR ( Kaemferia galangal L.)
Tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Pengembangbiakannya melalui rimpang.
Nama lain: tekur (Aceh), kaciwer (Batak), cakue (Minang), cikur (Sunda), sikor (Kalimantan), cekuh (Bali), cekuru (Makassar), asauli (Ambon), ukap (Irian).
Kandungan  kimia: minyak  atsiri  borneol, methyl-p-curamic acid, cinnamicacid ethyl  ester, pentadecane, cinna micaldehide, camphene, saponin, flavonoida, polifenol.
Kegunaan: obat  tetanus, keracunan  tempe  busuk, muntah - muntah, keracunan  jamur, kembung, sakit perut, batuk asmatis, bengkak, jerawat, nyeri haid, masuk angin, migraine, pilek, pegel linu.
KUMIS KUCING (Orthosipon aristatus Bl. Miq. ) 
Tanaman termasuk familia Labiateae. Nama daerah: Remujung (Jateng).
Deskripsi: Habitus  semak, tahunan, tinggi  50-150  cm; Batang  berkayu, segi  empat, beruas,  bercabang, coklat kehijauan, Daun tunggal, bulat telur, panjang 7-10 cm, tepi bergerigi, tipis hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, di ujung  ranting  dan  cabang, kelopak  berlekatan, berbunga empat, hijau, benang sari empat, kepalasari ungu, putik satu, putih,mahkota bentuk bibir, putih; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: alkaloida, polifenol, flavonoida, ortosifonim,garam kalium, saponin, tannin.
Kegunaan: obat  batu  ginjal, nyeri  buang  air seni, rematik, sakit pinggang, radang ginjal, demam, masuk angin, hipertensi , diabetes, encok.
KUNYIT (Curcuma Domestica Vall.)
Tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Nama daerah: kunir (Jateng), kunyir (Sunda), temo koneng (Madura), kunit (Banjar), koneh (Flores), kunyi (Makassar), alawaha (Gorontalo), unin (Ambon), garaci (Ternate).
Deskripsi: Habitus  semak, tinggi  sekitar 70 cm; Batang semu, tegak, memanjang, helai daun 3-8, panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm, hijau pucat; Akar serabut, coklat muda.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida, polifenol, kurkumin, minyak atsiri.
Kegunaan: obat  maag, demam, batuk, diare, sembelit, eksim, gatal - gatal, jerawat,  keputihan,  anyang - anyan gan, diabetes, amandel, borok, anemia.
LANDEP (Baleria Prioritis L.)
Tanaman  termasuk familia Achantaceae. Tumbuh di dataran rendah sampai 400 meter di atas permukaan laut. Biasa ditanam untuk pagar. Berkembang biak melalui biji atau stek batang
Deskripsi:  Habitus  semak, tinggi  1,5  m, batang  berkayu, segi  empat, hijau; Daun  tunggal,  berhadapan,  elips sampai  lanset,  berhadapan, ujung  runcing,  panjang  2-18  cm,  pertulangan   menyirip,  hijau;  Bunga  tunggal, berhadapan, diketiak  daun, lanset  panjang  1-2  cm, kelopak  sekitar  1,5  cm, benang  sari   dua,  tangkai  putih bentuk  jarum,  mahkota  bertaju  lima,  elips, memanjang, kuning;  Buah  kotak,  bulat  telur, ujung agak lancip, keras, hijau; Biji bulat telur, pipih, mengkilat seperti beludru, coklat; Akar tunggang, bulat, coklat kotor.
Kandungan  kimia:  daun  dan  akar  mengandung  saponin,  flavonoida, garam,  kalium,  silikat, sedang  akarnya mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Kegunaan: obat  luka,  kurap,  panu,  rematik,  sakit  pinggang,  sakit  kepala,  sakit gigi, gusi nyeri dan berdarah, demam, sakit perut, kencing sedikit, encok.
LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum)  
Tanaman  ini  termasuk  familia  Zingiberaceae. Nama  daerah: lempuyang  wangi  ( Melayu, Jateng), lemouyang room (Madura).
Deskripsi: Habitus  semak, tinggi  sekitar  75 cm, Batang lunak, bulat, membentuk rimpang, hijau; Daun tunggal, berseling, pertulangan  menyirip, panjang  sekitar  20  cm, hijau  kemerah - merahan;  Buah bulat telur, panjang sekitar 12 mm, diameter 8 mm, merah; Biji bulat, panjang, diameter 4 mm; Akar serabut, putih kotor.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida, tannin, minyak atsiri, zerumbon, limonene.
Kegunaan: obat  kaki  bengkaka  habis  melahirkan, ambeien, menambah  nafsu  makan,   anemia,   gatal - gatal, cacingan.
MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium Merr.)
Tanaman termasuk familia Araliaceae. Tumbuh di ketinggian antara 1-200 meter di atas permukaan laut. Penge mbangbiakannya dengan stek batang.
Nama  daerah: mamanukan  ( Sunda), mangkokan (Jawa), puring (Madura), ranido, ndari (Nusa Tenggara), daun mangkok  ( Manado ), mangko-mangko (Makassar), daun koin, daun papeda (Ambon), tapak leman (Sibolga).
Deskripsi:  Habitus  perdu, tahunan, tinggi  1-1,5  m; Batang  berkayu,  bercabang, bulat berlekuk, tepi bergerigi, hijau; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan  kimia: daun  mengandung  alkaloida,  flavonoida,  saponin,  polifenol, kalsium oksalat, peroksidase, amygdalin, fosfor, besi, lemak, protein, vitamin A, B1 dan C.
Kegunaan: obat radang payudara, pembengkakan payudara disertai bendungan ASI, luka, sukar kencing, ramb ut rontok.
MASOYI (Massoia aromatic Bec.)   
Nama daerah: mangsoi (Sunda), masoyi, masogi (Jawa), masoji (Madura).
Deskripsi: Habitus  pohon, tinggi  5-15 m; Batang tegak, bulat percabangan simpodial, permukaan kasar, coklat; Daun  tunggal, terbesar, lonjong, tepi  rata, ujung  dan  pangkal  runcing, panjang 5-10 cm, lebar 3-6 cm, tangkai pendek  hijau; Bunga  majemuk, bentuk  malai, diketiak  daun, kelopak  bentuk  cawan, ujung  bercangap,  kecil, benang  sari  jumlah  banyak, halus, kepala  putik  2-3, mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, putih; Buah buni, bulat  telur, panjang  5-8  mm, muda  hijau, tua  ungu; Biji  bulat telur, keras, putih; Akar tunggang, kuning kotor.
Kandungan   kimia:  kulit   dan   batang   mengandung  flavonoida, polifenol, sedang  kulit  batang  mengandung minyak  atsiri.
Kegunaan: obat kepala pening, keputihan, kejang perut, penurun panas, jamu pasca persalinan, pengharum. 
MAWAR (Rosa chinensis JACQ.)  
Tumbuhan  ini  umumnya  ditanam  sebagai  tanaman  hias, tumbuh  di atas ketinggian 200-1800 dpl. Berbunga pada  bulan  Mei  sampai  September. Bagian  yang  digunakan  obat  adalah  bunga, daun  dan  akar baik dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.
Kandungan kimia: akar dan daun mengandung saponin, kardenalin dan tannin. Sedangkan  bunga  mengandung flavonoida dan polifenol.
Kegunaan: obat nyeri haid, haid tidak teratur, radang sendi.
MELATI (Jasminum smbac Ait.)
Tanaman  ini  termasuk  familia  Oleaceae. Nama  daerah: meulu  ( Aceh ), melati  ( Jateng ), manduru (Sulawesi Utara), menuh (Bali), manuru (Maluku).
Kandungan  kimia: minyak  atsiri,  saponin,  ilavonoida,   polifenol,  jasmin,  metil-pentenil-siklopentenon, indol, benzyl,livallacetaat.
Kegunaan: obat  bau  badan, demam, sakit kepala, bengkak akibat gigitan serangga, jerawat, menghentikan ASI, susah tidur, mata merah/belekan.
MENGKUDU (Morinda Citrifolia L.)
Tanaman termasuk familia Rubiaceae.Nama daerah: pace (Jateng), cangkudu (Sunda), kuduk (Madura), bakudu (Batak), keumudu (Aceh), mangkudu (Dayak), aikombo (Sumba).
Kandungan kimia:daun dan buah mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, antrakinon, polifenol, metil asetil ester, senyawa moridon, senyawa soranjidiol.
Kegunaan: obat  hipertensi, cacing  gelang, ketombe, melancarkan  air  seni, diabetes, batuk, radang usus, diare pada anak, kulit bersisik, hepatitis, eksim, encok, pegal linu, masuk angin, radang tenggorokan, amandel.
MENIRAN (Phillantus urinaria L.)
Nama daerah: meniran abang (Jawa), gassau ma dugi (Ternate), dukung anak (Sumatera Utara).
Deskripsi: semak, semusim, tinggi  sekitar  25 cm, Batang tegak, bulat, licin, bercabang, hijau kemerahan; Bunga tunggal, bulat, diketiak daun, tangkai pendek, putih; Buah bulat, beruang tiga, hijau keunguan; Biji bentuk
ginjal, keras, coklat; Akar tunggang, puith.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: peluruh air seni, obat ginjal, kencing nanah, demam, mencret.
MENTIMUN (Cucumis sativus)  
Tanaman  ini  termasuk  familia Cucurbitaceae. Kandungan kimia: saponin, flavonoida, polifenol, asam malonat, vitamin E, kukurbitasin C.
Kegunaan: obat  diare  pada  anak, hipertensi, jerawat, mencegah  penyakit  ginjal,  disentri,  demam, sariawan, tifus, radang ginjal.
NANGKA BELANDA (Annona muricata)
Tanaman termasuk familia Annonaceae. Pengembangbiakkannya dari bijinya.
Nama  daerah:  nangka  londo ( Jateng ), durio  olandra  ( Nias ), durian  batawi  ( Minangkabau), durian belanda (Melayu), sirkaya belanda (Makassar), naka walamda (Ternate).
Kandungan  kimia: buah  mengandung  protein, kalsium, fosfor  dan  vitamin  A juga vitamin C; Batang dan daun mengandung fitosterol, tannin, Ca-oksalat, alkaloid murisine, saponin, flavonoida.
Kegunaan: anti kejang, peluruh keringat, disentri, mempercepat pecahnya bisul, sumber vitamin C.
ORANG-ARING (Eclipta alba Hassk.)  
Nama  daerah: Habitus  herba, tinggi  10-80  cm; Batang bulat, bercabang, berambut putih, ungu; Daun tunggal, bulat  telur, berseling, berhadapan, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bergerigi, panjang 2-3,5 cm, lebar 5-10 mm, pertulangan  menyirip, permukaan berambut, hijau; Bunga majemuk, bentuk bongkol, diameter sekitar  4 mm, diketiak  daun dan diujung batang, tangkai sekitar 4 cm, silindris, kelopak bentuk corong, hijau; Mahkota terdiri  dari  lima daun, kepala benang sari kuning, putik putih, kuning; Buah bulat telur, diameter sekitar 1 mm, hitam; Biji bentuk jarum, panjang 2 mm, hitam; Akar tunggang, putih.
Kandungan kimia: daun mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: penyubur rambut, obat sakit gigi, sesak nafas, kurap.
PANDAN WANGI (Pandanus amarillfolius Roxb.)
Tanaman    termasuk    familia   Pandanaceae. Tumbuh   di   daerah   pantai   sampai   ketinggian  500 meter dpl. Berkembang biak melalui tunas.
Kandungan kimia: alkaloida, saponin, flavonoida,tannin, polifenol dan zat warna.
Kegunaan: lemah  syaraf, rematik, pegal  linu, gelisah, rambut rontok, menghitamkan rambut, ketombe, penambah nafsu makan.
PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.)
Nama  daerah: daun  biji  kacang (Sumatera), nanangkan (Sunda), gendong anak (Jakarta), kaksekakan (Madura, Ternate).
Deskripsi: Habitus  herba,  1  tahun,  tinggi  sekitar  50  cm,  Batang  lunak,  beruas,  penampang  bulat,  berbulu, bergetah  putih, hijau  kecoklatan; Daun tunggal, berhadapan, lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bergerigi, permukaan   berbulu,  pertulangan  menyirip,  panjang   5-50  mm,  tangkai   2-4  mm,   hijau   keunguan;  Bunga majemuk, tum buh di ketiak daun, hijau kemerahan; Akar tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: daun dan akar mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Kegunaan: obat batuk, peluruh air seni, sariawan.
PEPAYA (Carica papaya L.)  
Tanaman  termasuk  familia  Caricaceae. Bisa  tumbuh  di  dataran  rendah  hingga  ketinggian  1000  meter  dpl. Dikembangbiakkan melalui biji.
Kandungan  kimia: enzim pepain, alkaloid karpaina, psudo karpaina, glikkosid, karposid, saponin, betakarotene, pectin,  d-galaktosa,  I-arabinosa,  papain,  papayotimin  papain,  vitokinose,  glucoside  cacirin, karpain, papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, siklotransferase.
Kegunaan: kulit  melepuh  karena  panas, malaria  dan  demam, digigit ular berbisa, uban, cacing gelang, jengko lan, sariawan, sembelit, meningkatkan  nafsu  makan, flu, mencegah  demam nifas, melancarkan air seni, hipert ensi,  keputihan,  diare,  jerawat,  melancarkan   haid, melancarkan   ASI,  digigit  serangga  berbisa,  luka  bakar, mengeluarkan pecahan kaca, kutil, luka kecil, tumit pecah-pecah, sakit gigi.
PINANG (Areca catechu L.)
Deskripsi: Habitus pohon, tinggi sekitar 25 m; Batang berkayu, tegak, hijau kecoklatan; Daun majemuk, panjang 80 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, hijau; Buah buni, bulat telur, merah jingga; Biji satu, bulat telur, kuning kecoklatan; Akar serabut, kuning kotor.
Kandungan kimia: biji mengandung alkaloida, saponin dan flavonoida.
Kegunaan: biji sebagai obat cacing, luka baru, batuk, peluruh haid, pelangsing tubuh,peluruh air seni, urus-urus.
SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Tanaman  termasuk  familia  Acanthaceae. Tumbuh  di  dataran rendah sampai ketinggian 700 dpl. Berkembang biak melalui biji.
Nama daerah: sambilata (Melayu), sambiloto (Jateng), ki oray (Sunda), pepaitan (Maluku).
Deskripsi: habitus  herba, semusim, tinggi  50  cm; Batang  berkayu, pangkal  bulat, muda  segi  empat tua bulat, hijau; Daun  tunggal, bulat  telur, panjang  5 cm, lebar 1,5 cm, hijau; Bunga majemuk, bertandan, di ketiak daun dan  di  ujung  cabang, kelopak  lanset, pangkal  berlekatan, hijau, benang  sari  dua, bulat   panjang, kepala  sari bulat, ungu, putik pendek, kepala putik ungu kecoklatan, mahkota lonjong, ujung pecah menjadi empat, bagian dalam  putik  bernoda  ungu, bagian  luar berambut, merah; Buah bulat panjang, ujung runcing, tengah beralur, muda hijau tua hitam; Biji kecil, bulat, muda putih kotor tua coklat; Akar tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida dan tannin.
Kegunaan: tifus, TBC, paru-paru, batuk  rejan, kencing  nanah, demam, penyakit  kulit, diabetes, radang  telinga, masuk angin, penambah nafsu makan, hidung berlendir, sakit gigi, obat tetes telinga.
SELEDRI (Apium graveolens L.)  
Tanaman termasuk familia Apiaceae. Nama daerah: saladri (Sunda), seledri (Jateng, Melayu).
Kandungan kimia: minyak atsiri ( aliin dan alisin), saponin, polifenol dan flavonoida.
Kegunaan: hipertensi rematik, penyubur rambut, wajah berminyak, asma, masuk angin, mual.
SEMBUNG (Blumea balsamifera [L.] DC.)
Tanaman  ini  termasuk  familia  Asteraceae. Tumbuh  di tanah yang agak berpasir atau yang agak basah sampai ketinggian 2200 meter dpl. Berkembang biak melalui biji atau pemisahan tunas.
Nama daerah: sembung (Melayu, Jawa, Bali), sembung utan (Sunda), kemandin (Madura).
Deskripsi: Habitus  perdu, tinggi  2-3  m; Batang  tegak, bulat, bagian  atas  berbulu  lebat, aromatis, hijau kotor; Daun  tunggal, tersebar, berbulu, pangkal  dan  ujung  meruncing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 25-40 cm, lebar 10-20 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, dan di ujung batang, mahkota putih  kekuningan; Buah kotak, keras, berambut, putih kecoklatan; Biji pipih, putih; Akar tunggang, puyih kotor.
Kandungan kimia: daun  dan kulit batang mengandung alkaloida, minyak atsiri (ngaikamfer), saponin, polifenol, zat bergetah (kapur barus), borneol, sineol, limonene, asam palmitin, Myristin, alkoholsesquiterpen,dimetileter
klorasetofenon, tannin, pirokatechin, glukosida.
Kegunaan: obat  diare, haid  tak  teratur, perut  kembung, nyeri  haid, rematik  sendi, demam, penambah  nafsu makan, batuk, peluruh keringat, anti nyamuk.
SERAI (Cymbopogon nardus) 
Tanaman  termasuk familia Poaceae. Menyukai tanah dekat air, gembur. Pengembang biakannya melalui tunas.
Nama  daerah: sereh, sere   (Jawa), sange  (Batak), serai  betawi (Minangkabau), sarae   ( Lampung ), belangkak, senggalau, salai  (Kalimantan), see  (Bali), nau  sina, bu  muke  (Nusa Tenggara), sare  (Sulawesi), serai  (Ambon), lauwariso (Seram).
Deskripsi: Habitus rumput, tahunan, tinggi 50-100 cm; Batang beruas-ruas, pendek, putih; Daun tunggal, lanset, panjang 25-75 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan sejajar, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, bulir kecil, benang sari berlepasan, putik muncul dari sisi, putih; Buah bulat panjang, puith kekuningan.
Kandungan  kimia: daun  dan  akar  mengandung  minyak  atsiri  ( geramiol, citronelal, eugenol-metil eter, sitral, dipenten, eugenol, kadinen, kadinol dan limonene), saponin, flavonoida, polifenol.
Kegunaan: obat pegal-pegal, batuk nyeri/ngilu, sakit kepala, nyeri lambung, diare, peluruh keringat,penghangat
badan, obat kumur.
SIRIH (Piper betle L.)   
Tanaman  ini  termasuk  familia  Poaceae. Dikembangbiakkan  melaui  stek batangnya yang sudah agak tua yang terdiri  dari  4-6  ruas. Semaikan  di  tempat   yang   teduh.  Biarkan   tumbuh   subur   sebelum   dipindahkan  ke pekarangan.
Nama daerah: ranub (Aceh), seureuh (Sunda), suruh (Jateng), base (Bali), gies (Halmahera).
Kandungan  kimia: minyak  atsiri, hidroksivacikol, kavicol, kevibetol, allypirokatekol, kalvakrol,  eugenol,  methyl ether, p-cymene,  cineole, caryophyllene, cadinene, estragol, tgerpenena, sesquiterpena, fenil propane, tannin, diastase, gula, pati.
Kegunaan: menghilangkan  bau  badan, mimisan, koreng, gatal - gatal, pembersih  mata,  bau  mulut,  sariawan, mengurangi jerawat, penguat gigi, bisul, batuk.
SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata Pers.) 
Tanaman termasuk familia crassulaceae. Tumbuh mulaiketinggian 100-800 meter dpl. Pengembangbiakkannya melalui daun. Berbunga pada bulan April-Agustus.
Nama daerah: cakar itek (Sunda), didingan banen (Aceh), daun sejuk, sepohori (Palembang), ceker beber, sosor bebek (Melayu).
Deskripsi: tegak, tinggi  30-125  cm; Batang  bulat, persegi, bergerigi,  berlekatan  dengan   tangkai   daun, hijau; Daun  majemuk, lonjong  atau lanset, berbunga 3, panjang 5-10 cm, lebar 2-3 cm, tebal, permukaan halus, hijau tepi  merah; Bunga  majemuk, di ujung batang, kelopak bentuk tabung, benang sari 5, putik satu, warna kuning; Buah  bumbung, bulat  telur, panjang  3-8 mm, hijau; Biji bulat, kecil, jumlah banyak halus, coklat; Akar serabut, puith kotor.
Kandungan kimia:  saponin, flavonoida, polifenol, asam lemon, asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaemferol-3-glukoside, tannin dan bryo phyllin.
Kegunaan: obat  bisul, demam, sakit  kepala, ambeien, kepala  pusing, radang lambung, muntah darah, rematik, wasir, disentri, diare, koreng, memar, radang payudara, radang amandel, kencing terasa nyeri.
TAPAK DARA (Catharanthus roseus [L.], G. Don, Vinca Rosea L.)  
Termasuk  familia  Apocynaceae. Banyak  ditanam  orang  sebagai tanaman hias. Dikembangbiakkannya melalui biji, stek batang, atau akar.
Nama  daerah: rutu-rutu, rumput  jalang (Sumatera), kembang sari  cina, kembang serdadu, kembang tembaga, paku  rane, tapak  doro, cakar  ayam, tai  lantunan  (Jawa), tapak  lima  (Bali), tapak  liman  ( Melayu ),  sindapor (Sulawesi), usia (Maluku).
Deskripsi: Habitus  semak,  tahunan,  tegak, tinggi  20-100  cm;  Batang  bulat  berkayu,  bercabang,  hijau; Daun tunggal, silang  berhadapan, bulat  telur, mengkilat, tangkai panjang 2-6 cm, lebar 1-3 cm, hijau; Bunga tunggal, di  ketiak  daun, bentuk  terompet, kelopak  bertaju  lima, runcing, benang  sari lima, kepala sari kuning, tangkai putik putih,m erah; Buah kotak, bentuk pipih, muda hijau tua coklat; Biji keras, coklat, Akar tunggang, putih.
Kandungan  kimia:  anti  kanker  yaitu  alkaloid  seperti; vincaleukol, blastine, leurocristine, leurosin, vinkadiolin, leurosidin, katarantin. Alkaloid  yang  berkhasiat  hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) seperti; leurosin, katarantin, locherin, tetrahidroalstonin, vindolin, vindolinin. Akarnya mengandung alkaloid, saponin,flavonoida,
 tannin.
Kegunaan: obat darah tinggi, diabetes, leukemia limfositik akult, luka tersiram air panas.
TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val.)     
Deskripsi: Habitus  semak, semusim, tegak, tinggi  sekitar  1  m; Batang  semu, terdiri  dari  pelepah daun, tegak, permukaan  licin, membentuk  rimpang, hijau muda; Daun tunggal, permukaan licin, ujung dan pangkal runcing, panjang  40-50  cm, lebar  15-18  cm, hijau  muda; Bunga majemuk, berambut halus, panjang 15-40 cm, kelopak hijau muda , pangkal meruncing, ujung membulat, mahkota hijau muda, Akar serabut, kuning kotor.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida dan minyak atsiri.
Kegunaan: menghaluskan kulit, obat cacing pada anak.
TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata Roxb.S.)
Tanaman  termasuk  familia  Poaceae. Banyak  tumbuh  terutama  ditanah  liat. Berkembang  biak  melalui mata tunas yang dapat disemai atau dengan memindahkan anak.
Nama  daerah: temu  kunci  ( Minangkabau ), konce  (Madura), tamu konci (Makassar), dumu kunci (Makassar), tumu konci (Ambon).
Deskripsi: Habitus  herba, semusim,tinggi  sekitar 50 cm; Batang semu, membentuk rimpang, kuning keputihan; Daun  tunggal, lanset, panjang  12-50  cm, lebar  5-11 cm, hijau; Bunga mejemuk, bertandan atau bulir, melekat pada tandan; Akar serabut, putih kekuningan.
Kandungan  kimia:  minyak  atsiri  ( sineol,  kamfer,  d-borneol,  d-pinen   sesquiterpene,   zingiberen,  kurkumin, zedoarin), pati, saponin dan flavonoida.
Kegunaan: obat  sariawan, sukar  kencing, perut  kembung pada anak, kurap, cacing gelang, memperbanyak ASI dan penyegar tubuh setelah persalinan.
TEMU LAWAK (Curcuma xanthorriza) 
Temu lawak termasuk familia Zingiberaceae. Tumbuh diketinggian antara 5-750 meter dpl.Pengembangbiakkan
nya melalui rimpang. Nama daerah: temu lawak (Melayu), koneng gede (Sunda), temo latah (Madura).
Kandungan kimia: minyak atsiri, kurkumin, glucosidal, phellandrene, turmerol, myrcene, xanthorrizol, isofurano
germacreene, ptolyetycarbinol, tepung, saponin, flavonoida.
Kegunaan: maag, perbanyak ASI, susah buang air besar, sariawan, haid berbau, pembersih darah,eksim,kuning/
lever, badan capek, hepatitis, asma, ginjal, bisul, kolesterol, penambah nafsu makan, bau badan, batuk.
WARU (Hibiscus tiliaceus L.)
Tanaman termasuk familia Malvaceae. Tumbuh di pantai. Nama daerah: waru laut (Sunda),waru lengis(Jateng),
wau (Bima), bou (Nias), tobe (Mentawai), moloeahu (Gorontalo), halu (Ambon).
Deskripsi: Habitus  pohon, tinggi  sekitar  15  m; Batang  berkayu, bulat, bercabang, coklat; Daun  tunggal, bulat, berkelenjar, hijau  keabu-abuan; Bunga  tunggal, bertaju  8-11, kelopak  panjang  sekitar 2,5 cm, mahkota lepas, panjang 5-7 cm, kuning dengan noda ungu pada pangkal dalam; Buah bulat telur, berbulu lebat, panjang sekitar 3 cm, coklat; Biji kecil, coklat muda; Akar tunggang, putih kekuningan.
Kandungan kimia:saponin, flavonoida, polifenol, zat musilago, zat emollient, protein dan tannin.
Kegunaan: obat batuk, peluruh sir seni, bisul, demam, penyubur rambut, demam.
WORTEL (Daucus carota L.)
Tanaman  ini  termasuk familia Apiceae (Umbelliferae). Kandungan kimia: beta karoten,minyak atsiri, limonene, pirolidina, alkaloid daukina (bau seperti nikotina), dausina dan daukosterina.
Kegunaan: obat hipertensi, rabun senja, mata minus, demam pada anak, cacingan, luka bakar, batuk, nyerihaid, sembeli, menghaluskan wajah.

 
  



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda